SURATDOKTER.com - Biaya klaim kesehatan untuk pasien gagal ginjal kronik yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 2024, angkanya mencapai Rp 11 triliun, melonjak dari Rp 6,5 triliun pada tahun 2019. Kenaikan signifikan ini mulai terlihat sejak tahun 2023, dengan tambahan Rp 3 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Ali Ghufron Mukti, menjelaskan bahwa peningkatan biaya klaim ini sejalan dengan bertambahnya kasus gagal ginjal kronik, termasuk di kalangan generasi muda.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan pola makan dan minum serta mengontrol riwayat penyakit yang dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal.
Ghufron menyoroti sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus gagal ginjal, salah satunya adalah konsumsi ikan lele yang diberi suntikan antibiotik.
Ia mengungkapkan bahwa hampir seluruh ikan lele yang dijual di pasaran mengandung antibiotik akibat praktik penyuntikan yang dilakukan oleh peternak. Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap buah-buahan yang diberi pewarna buatan agar terlihat lebih menarik.
Menurutnya, bahan-bahan tambahan tersebut dapat merusak ginjal jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Ia memberikan contoh bahwa jika semangka memiliki warna merah mencolok tetapi bijinya masih putih, maka kemungkinan besar semangka tersebut telah diberikan pewarna.
Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk lebih selektif dalam memilih makanan yang dikonsumsi.
Baca Juga: Cara Perawatan Gagal Ginjal yang Tepat untuk Meningkatkan Ketahanan Tubuh Penderita
Selain faktor makanan, Ghufron juga menekankan pentingnya bijak dalam mengonsumsi obat. Ia mengingatkan bahwa penggunaan antibiotik yang berlebihan serta obat antiinflamasi tanpa pengawasan medis dapat meningkatkan risiko gagal ginjal.
Ia menyarankan agar keluhan kesehatan ringan sebaiknya ditangani dengan cara alami terlebih dahulu, seperti istirahat yang cukup dan konsumsi vitamin.
Ia juga menegaskan bahwa penyakit diabetes dan hipertensi menjadi penyebab utama gagal ginjal. Sekitar 30 persen kasus gagal ginjal dipicu oleh kedua penyakit tersebut.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menjaga kadar gula darah dan tekanan darah agar tetap stabil guna menghindari komplikasi yang lebih serius.
Menanggapi pernyataan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa pihaknya telah menerapkan regulasi ketat terkait penggunaan antibiotik dalam budi daya perikanan.