Di Singapura, anak-anak menerima lima dosis vaksin polio sebagai bagian dari Jadwal Imunisasi Anak Nasional (NCIS).
Mereka mendapatkan tiga dosis IPV saat bayi berusia dua, empat, dan enam bulan, kemudian dilanjutkan dengan dua dosis penguat pada usia 18 bulan dan 10 hingga 11 tahun.
Vaksinasi ini diberikan secara gratis di klinik dan poliklinik yang terdaftar dalam Community Health Assist Scheme.
Singapura dan Status Bebas Polio
Singapura telah berhasil mempertahankan status bebas polio sejak 1978, dengan kasus terakhir yang tercatat pada 2006 merupakan kasus impor.
Keberhasilan ini didukung oleh cakupan vaksinasi yang tinggi, sistem kebersihan dan sanitasi yang baik, serta pengawasan yang ketat terhadap kemungkinan munculnya kasus baru.
Meskipun kasus terbaru ini merupakan kasus impor, pemerintah Singapura terus memastikan bahwa langkah-langkah pengendalian tetap berjalan dengan optimal. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus dan menjaga Singapura tetap bebas dari polio.
Kasus polio yang ditemukan pada bayi asal Indonesia menjadi pengingat penting tentang pentingnya vaksinasi dan sistem kesehatan yang kuat dalam mencegah penyebaran penyakit menular.
Polio masih menjadi ancaman bagi banyak negara, terutama di wilayah yang belum sepenuhnya mengadopsi program vaksinasi berbasis IPV.
Keberhasilan Singapura dalam menjaga status bebas polio selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa dengan cakupan vaksinasi yang tinggi, kebersihan lingkungan yang baik, serta pengawasan kesehatan yang ketat, polio dapat dicegah dan dikendalikan.
Dengan terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya imunisasi, diharapkan lebih banyak negara dapat mencapai status bebas polio di masa mendatang.***