news

Direktur Jenderal WHO Puji Program Cek Kesehatan Gratis di Indonesia

Jumat, 14 Februari 2025 | 22:30 WIB
Direktur Jenderal WHO puji program cek kesehatan gratis di Indonesia

SURATDOKTER.com - Pemerintah Indonesia menggelar program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat.

Program ini menjadi kado istimewa bagi warga dari berbagai kelompok usia, mulai dari bayi, balita, hingga lansia. Pada hari pertama pelaksanaannya, Senin (10/2/2025), sekitar 17 ribu orang telah berpartisipasi dalam pemeriksaan kesehatan ini.

Salah satu fokus utama dalam program ini adalah deteksi dini kanker bagi kelompok berisiko. Pemeriksaan yang disediakan mencakup deteksi kanker serviks dan kanker payudara bagi perempuan di atas 30 tahun, kanker paru bagi kelompok usia di atas 45 tahun, serta kanker usus besar bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun.

Baca Juga: Tak Harus Daftar Online, Masyarakat Bisa Langsung Datang ke Puskesmas untuk Lakukan Cek Kesehatan Gratis

Dukungan dari WHO

Keberhasilan program ini menarik perhatian Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus. Ia memuji langkah yang diambil oleh Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, dan menilai bahwa inisiatif ini menjadi bentuk investasi dalam kesehatan masyarakat.

Tedros menegaskan bahwa deteksi dini merupakan langkah efektif dalam mencegah penyakit serius dan meningkatkan peluang kesembuhan.

Ia juga menyerukan kepada negara-negara lain untuk berinvestasi dalam pencegahan penyakit serta pemeriksaan kesehatan yang lebih luas demi mewujudkan kesehatan untuk semua.

Tindak Lanjut Pasca Pemeriksaan

Meskipun program ini mendapat banyak apresiasi, beberapa ahli kesehatan mengingatkan pentingnya tindak lanjut setelah pemeriksaan agar hasil yang diperoleh benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menekankan bahwa setiap peserta yang menjalani pemeriksaan perlu mendapatkan penjelasan terkait hasil tes mereka. Jika ditemukan indikasi penyakit tertentu, mereka harus diarahkan untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium atau rumah sakit.

Selain itu, kemudahan dalam proses birokrasi juga harus diperhatikan. Masyarakat perlu mengetahui prosedur yang harus ditempuh, kapan pemeriksaan lanjutan bisa dilakukan, serta apakah layanan tersebut gratis atau berbayar.

Prof. Tjandra juga menyarankan agar peserta yang telah mengikuti CKG melakukan konsultasi ulang ke puskesmas dalam satu bulan setelah pemeriksaan. Hal ini penting untuk melihat perkembangan kesehatan mereka dan memastikan bahwa anjuran medis yang diberikan telah dijalankan dengan baik.

Baca Juga: Ini Dia Syarat Mendapatkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Saat Ulang Tahun

Program pemeriksaan kesehatan gratis seperti CKG diharapkan tidak hanya menjadi kegiatan sesaat, tetapi juga menjadi bagian dari strategi kesehatan jangka panjang.

Dengan sistem tindak lanjut yang jelas, program ini dapat memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Halaman:

Tags

Terkini