SURATDOKTER.com - Wabah tuberkulosis (TBC) yang melanda wilayah metro Kansas City, Kansas, telah menyebabkan puluhan orang jatuh sakit dan menelan korban jiwa.
Hingga akhir Januari 2024, setidaknya dua orang meninggal akibat infeksi ini, sementara puluhan lainnya masih menjalani perawatan.
Kasus pertama dalam wabah ini terdeteksi pada awal tahun 2024. Menurut Departemen Kesehatan dan Lingkungan Kansas (KDHE), jumlah kasus terus bertambah, dan wabah ini masih berlangsung.
Baca Juga: Kabar Baik! Kementerian Kesehatan RI Buka Lowongan, Ini Posisi yang Tersedia dan Cara Mendaftar
Otoritas kesehatan setempat bekerja sama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) untuk melakukan deteksi kontak, pengujian, serta penyaringan guna menekan penyebaran penyakit.
Saat ini, setidaknya 67 kasus TBC aktif telah dikonfirmasi, sementara 79 orang lainnya dinyatakan memiliki infeksi laten.
Infeksi laten terjadi ketika bakteri TBC ada dalam tubuh seseorang tetapi belum menyebabkan penyakit.
Meskipun infeksi ini tidak menular, ada kemungkinan berkembang menjadi TBC aktif di kemudian hari jika tidak ditangani dengan baik.
TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang paru-paru.
Penyakit ini menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, berbicara, atau bernyanyi.
Namun, penularannya tidak terjadi secara instan, melainkan melalui kontak yang lama dengan penderita TBC aktif.
Meskipun risiko penularan kepada masyarakat umum tergolong rendah, pihak kesehatan tetap berupaya memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca Juga: Sistem Kelas BPJS Dihapus, Digantikan KRIS Mulai Juli 2025: Apa Saja yang Berubah?
Pengobatan yang diberikan bertujuan untuk membatasi penyebaran penyakit dan mencegah munculnya kasus baru.