Dulunya, pengujian laboratorium untuk patogen, termasuk HMPV, membutuhkan waktu lama, dengan hasil sering kali dikonfirmasi setelah pasien sembuh.
Gejala dan Risiko HMPV
Melansir National Business Daily, Hu Yang, seorang dokter di Shanghai Pulmonary Hospital mengatakan, “Pengujian saat ini dapat mengidentifikasi virus penyebab infeksi dalam waktu setengah jam sehingga pasien dapat segera mengetahui hasilnya, yang memicu lebih banyak pembelajaran dan perhatian.”
Disisi lain, Jill Carr, seorang professor virologi di College of Medicine and Public Health, Flinders University menjelaskan bahwa meskipun HMPV dapat membuat seseorang sakit parah , yang menandakan bahwa situasi saat ini “sangat berbeda” dari pandemi COVID-19 yang sepenuhnya baru bagi manusia.
Gejala HMPV biasanya bisa dikatakan ringan, seperti batuk, demam, hidung meler, dan sakit tenggorokan.
Baca Juga: Tidak Hanya di Cina, Kasus HmPV Juga Meningkat di Malaysia
Saat ini, belum tersedia vaksin untuk virus ini. Namun, virus ini dapat menyebabkan pneumonia atau bahkan memerlukan rawat inap, terutama pada kelompok berisiko tinggi seperti anak-anak, lansia dengan penyakit kronis, dan pasien yang menjalani pengobatan imunosupresif.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CCDC), Cina diperkirakan akan terus menghadapi berbagai patogen yang memicu wabah penyakit musim dingin hingga musim semi.
Mengingat tingginya potensi penularan dan dampak yang bisa ditimbulkan, Indonesia harus sigap dalam menghadapinya agar tidak terjerumus ke dalam krisis kesehatan baru.***