SURATDOKTER.com - Kabar mengenai wabah flu burung H5N1 di Polandia kembali menjadi perhatian dunia.
Wabah yang terjadi di kota Swiebodzin, bagian barat Polandia, dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) pada Agustus 2024.
Virus tersebut dikonfirmasi telah membunuh 5.854 unggas di sebuah peternakan, sementara 8.876 unggas lainnya harus dimusnahkan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Wabah flu burung ini menjadi yang pertama di Polandia sejak Februari 2024. Jenis H5N1 yang sangat patogenik ini diketahui dapat menyebar dengan cepat, mengakibatkan kematian besar pada unggas dan berpotensi menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia jika tidak ditangani dengan tepat.
Keadaan ini mendorong banyak negara untuk meningkatkan kewaspadaan, termasuk Arab Saudi.
Baca Juga: Kanada Mengkonfirmasi Adanya Kasus Pertama Penularan Flu Burung H5 Pada Manusia
Larangan Impor Unggas oleh Arab Saudi
Sebagai respons atas wabah tersebut, Arab Saudi melalui Otoritas Makanan dan Obatnya mengambil langkah tegas dengan melarang impor semua produk unggas dari Polandia.
Larangan ini mencakup daging unggas mentah, telur, hingga produk olahan, kecuali barang yang telah melalui proses pemanasan atau pengolahan dengan metode tertentu yang memenuhi standar keamanan.
Keputusan tersebut didasarkan pada laporan resmi yang menunjukkan penyebaran virus di dua provinsi Polandia, yaitu Mazowieckie dan Warminsko-Mazowieckie.
Langkah ini diambil untuk melindungi kesehatan masyarakat dari risiko paparan virus yang dapat ditularkan melalui produk unggas yang terkontaminasi.
Dalam pernyataan resminya, Otoritas Makanan dan Obat Arab Saudi menegaskan bahwa mereka akan terus memantau situasi kesehatan global. Mereka juga memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil bertujuan untuk menjaga keamanan pangan impor serta melindungi konsumen dari risiko penyakit.
Dampak dan Langkah Lanjutan
Federasi Kamar Dagang Saudi segera menginformasikan kepada para importir unggas terkait larangan ini. Para importir diminta untuk mematuhi arahan tersebut dan berkolaborasi dengan pihak berwenang guna menerapkan protokol keselamatan yang diperlukan.
Baca Juga: Virus Flu Burung Ditemukan Dalam Susu Kemasan!
Langkah ini juga bertujuan untuk meminimalkan dampak pada rantai pasokan unggas di Arab Saudi.