SURATDOKTER.com - Towana Looney, seorang wanita asal Amerika Serikat, mencatat sejarah dalam dunia medis setelah menjadi orang kelima di negaranya yang menerima transplantasi organ dari babi hasil rekayasa genetika.
Operasi tersebut dilakukan bulan lalu, dan hingga kini kondisinya terus menunjukkan pemulihan yang baik.
Transplantasi ini menjadi harapan baru bagi banyak orang yang mengalami gagal ginjal, terutama mereka yang kesulitan mendapatkan donor organ manusia.
Terobosan dalam Dunia Transplantasi
Operasi transplantasi ginjal Looney adalah prosedur ketiga di dunia yang melibatkan ginjal babi hasil suntingan gen yang ditransplantasikan ke manusia yang masih hidup.
Berbeda dengan penerima sebelumnya, Looney adalah pasien pertama yang tidak dalam kondisi kritis atau berisiko meninggal dalam waktu dekat.
Baca Juga: Viral! Manusia Bisa Napas Berkat Suksesnya Transplantasi Jantung Babi
Hal ini menjadikannya kasus unik dan menjadi langkah maju dalam pengembangan metode transplantasi organ hewan untuk manusia.
Looney mulai menjalani dialisis pada tahun 2016 setelah mengalami gagal ginjal. Pada awal 2017, ia terdaftar sebagai penerima transplantasi ginjal, tetapi berbagai kendala medis membuatnya sulit menemukan kecocokan dari donor manusia.
Kondisi inilah yang membuatnya memenuhi syarat untuk menjalani prosedur transplantasi eksperimental menggunakan organ babi hasil rekayasa genetika.
Proses Transplantasi
Operasi ini dilakukan di NYU Langone Health oleh tim yang dipimpin oleh Dr. Robert Montgomery, direktur Institut Transplantasi Universitas New York.
Montgomery menjelaskan bahwa ginjal babi yang digunakan dalam transplantasi telah direkayasa secara genetika agar dapat beradaptasi dengan tubuh manusia.
Looney, yang tinggal di Alabama, sebelumnya dirawat oleh Dr. Jayme Locke, seorang ahli bedah transplantasi dari Universitas Alabama.
Locke menyebut bahwa teknologi genetika telah memungkinkan pencocokan organ babi dengan kondisi medis Looney.
Menurut Montgomery, kondisi fisik Looney yang lebih baik dibandingkan penerima transplantasi sebelumnya memberikan harapan besar bahwa ginjal ini dapat berfungsi lebih lama.