news

Seorang Ibu Mati Suri Selama 45 Menit Saat Operasi Caesar Kembar 3

Selasa, 26 November 2024 | 16:28 WIB
Marisa Christie dengan 3 anak kembar, suami dan anak pertamanya. Ia sempat mati suri 45 menit saat operasi caesar anak kembarnya

 SURATDOKTER.com - Kisah seorang ibu asal Texas, Marisa Christie, menjadi bukti nyata kekuatan keajaiban medis dan keberanian manusia.

Pada 21 Agustus, di Memorial Hermann The Woodlands Medical Center, Marisa yang tengah hamil 33 minggu menjalani operasi caesar terencana untuk melahirkan bayi kembar tiganya.

Kehamilan ini sendiri sudah menjadi kejutan sejak awal. Saat USG pertama, dokter awalnya menduga dia mengandung bayi kembar, namun kemudian mendapati ada bayi ketiga yang tersembunyi.

Operasi caesar berjalan lancar, dan ketiga bayi perempuan — Charlotte, Kendall, dan Collins — lahir dengan selamat.

Namun, saat bayi-bayi tersebut berada di atas tubuh Marisa, keadaan berubah drastis. Tiba-tiba, Marisa mengalami kejang, dan dalam hitungan detik, jantungnya berhenti berdetak.

Baca Juga: Harlequin Ichthyosis: Bayi Kembar Rajasthan India Terlahir Dengan Kulit Seperti Plastik

Dr. Ricardo Mora, ahli anestesi yang menangani operasi tersebut, segera menyadari bahwa Marisa mengalami emboli cairan ketuban (AFE), komplikasi medis langka yang sering kali berakibat fatal.

Kejadian ini terjadi ketika zat dari janin masuk ke sirkulasi darah ibu, menyebabkan kegagalan organ secara mendadak. Menurut Dr. Mora, komplikasi ini memiliki tingkat kematian sekitar 80-85 persen.

Tim medis segera mengambil tindakan darurat dengan melakukan CPR. Namun, tantangan besar muncul karena Marisa juga mengalami pendarahan hebat.

Sementara dokter spesialis kandungan, Dr. Amber Samuel, berusaha menghentikan pendarahan dengan menutup rahimnya, darah terus diganti karena tubuhnya sudah kehilangan hampir seluruh volumenya.

Ketika CPR tidak cukup untuk menyelamatkan nyawanya, tim medis memutuskan untuk menggunakan ECMO (extracorporeal membrane oxygenation), mesin yang menggantikan fungsi jantung dan paru-paru.

Hampir satu jam setelah jantung Marisa berhenti berdetak, ECMO mulai memompa darah ke tubuhnya, menjaga organ-organnya tetap berfungsi.

Namun, kondisi Marisa masih kritis. Dia harus segera menjalani operasi darurat untuk menghentikan pendarahan yang tak terkendali.

Meskipun berbagai usaha dilakukan untuk menyelamatkan rahimnya, dokter akhirnya harus mengambil keputusan berat untuk melakukan histerektomi. Ini adalah langkah terakhir untuk menghentikan pendarahan dan menyelamatkan nyawanya.

Halaman:

Tags

Terkini