SURATDOKTER.com - Seorang bocah berusia sembilan tahun di Surabaya, yang dikenal dengan inisial F, kini menjalani perawatan di rumah sakit setelah didiagnosis menderita HIV/AIDS stadium akhir.
Keluarganya menduga bahwa F tertular virus tersebut saat merawat ibunya yang mengidap penyakit yang sama.
Menurut keterangan neneknya, F sering kali merawat ibunya yang memiliki luka terbuka akibat herpes. Keluarga yakin bahwa luka tersebut menjadi sumber penularan HIV.
F mengalami kondisi kesehatan yang sangat memprihatinkan. Sejak dirawat di rumah sakit pada 21 Oktober 2024, ia terlihat kurus dan mengalami gizi buruk.
Kondisinya semakin parah, dengan kedua kakinya tidak bisa berjalan dan adanya infeksi jamur di mulut.
Menurut neneknya, K, F telah menjalani perawatan di rumah sakit beberapa kali sebelumnya, namun masalah biaya dan transportasi menghalangi keluarga untuk membawa F berobat secara rutin.
Pemerintah Kota Surabaya turun tangan untuk memberikan dukungan kepada F dan keluarganya. Tim dari Pemkot, termasuk psikolog, berusaha untuk memberikan semangat kepada F.
Mereka berusaha mendekati bocah tersebut dengan cara bermain dan mengajaknya berbicara, sambil memberikan dukungan psikologis yang diperlukan.
Dalam upaya tersebut, mereka juga berusaha meyakinkan ayah F untuk melakukan pemeriksaan HIV, sebagai langkah penting untuk mengetahui apakah ada risiko penularan lebih lanjut dalam keluarga.
Dalam konteks penularan HIV, penting untuk memahami beberapa cara yang dapat menyebabkan penyebaran virus ini.
Salah satu cara utama adalah melalui hubungan intim tanpa menggunakan kondom, yang memungkinkan cairan tubuh yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh pasangan.
Baca Juga: Miris! Puluhan Limbah Darah HIV Ditemukan di TPS Bangkalan Jawa Timur, ini Cara Menangani
Selain itu, penggunaan jarum suntik bergantian juga merupakan salah satu risiko tinggi, karena darah yang tertinggal pada jarum suntik dapat menularkan virus kepada orang yang sehat.