news

Jaga Diri: Kasus Pasien Kanker Payudara di Kalangan Wanita Asia Meningkat!

Kamis, 12 September 2024 | 06:58 WIB
Ilustrasi kanker payudara (Tia Mardwi)

SuratDokter.com - Kanker payudara masih menjadi ancaman yang menakutkan bagi perempuan di seluruh dunia, dan tren ini menunjukkan lonjakan di kawasan Asia.

Berdasarkan laporan terbaru, jumlah wanita Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik yang didiagnosis menderita kanker payudara mengalami peningkatan signifikan.

Pada tahun 2021, sekitar 11.000 wanita dari kelompok ini menerima diagnosis kanker payudara, dan 1.500 di antaranya meninggal dunia.

Meski jumlah kasus kanker payudara meningkat, angka kematian akibat penyakit ini justru menunjukkan penurunan.

Data federal menyebutkan bahwa peningkatan diagnosis kanker payudara di kalangan wanita Asia-Amerika terjadi lebih cepat dibandingkan dengan kelompok etnis dan ras lainnya.

Baca Juga: Ria Ricis sempat Insecure Hendak Implan Payudara, Segini Biaya Operasi dan Jenisnya

Pada tahun 2021, sekitar 55 dari setiap 100.000 wanita Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik di bawah usia 50 tahun didiagnosis menderita kanker payudara.

Lonjakan Diagnosis pada Berbagai Kelompok Usia

Insiden kanker payudara pada wanita usia 50 hingga 64 tahun naik sebesar 33 persen, sementara untuk kelompok usia 65 tahun ke atas, angka ini meningkat hingga 43 persen.

Perbandingan menunjukkan bahwa peningkatan angka kanker payudara pada wanita Asia-Amerika lebih signifikan dibandingkan wanita dari semua ras dan etnis, yang hanya mengalami kenaikan tiga persen.

Hal ini menempatkan wanita Asia-Amerika sejajar dengan wanita kulit putih dalam hal insiden kanker payudara, bahkan melebihi angka untuk wanita kulit hitam dan Hispanik.

Penyebab yang Belum Jelas

Peningkatan ini telah menimbulkan pertanyaan tentang penyebab di balik lonjakan kasus kanker payudara di kalangan wanita Asia, baik di Asia maupun diaspora di Amerika Serikat.

Baca Juga: Faktor Risiko Kanker Payudara dan Pencegahannya

Para ahli belum bisa memastikan penyebab pasti dari tren ini, namun beberapa teori menyebutkan perubahan gaya hidup, tekanan hidup yang meningkat, serta perubahan pola makan dan budaya sebagai faktor-faktor yang mungkin berperan.

Helen Chew, direktur Program Kanker Payudara Klinis di UC Davis Health, menyatakan bahwa penyebab lonjakan ini sulit dipahami.

Halaman:

Tags

Terkini