Namun, tetap diperlukan kewaspadaan karena kekebalan tubuh baru terbentuk beberapa minggu setelah vaksinasi,” jelasnya.
Di Indonesia, vaksin mpox yang digunakan adalah jenis Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN), yang merupakan vaksin turunan dari smallpox generasi ketiga.
Vaksin ini telah mendapatkan rekomendasi dari WHO dan digunakan di berbagai negara yang terdampak wabah mpox.
Namun, Dr. Prima menegaskan bahwa ketersediaan vaksin di Indonesia masih terbatas.
Oleh karena itu, vaksinasi difokuskan pada daerah-daerah yang telah melaporkan adanya kasus mpox.
Misalnya, Bali menjadi salah satu prioritas karena akan menjadi tuan rumah pertemuan internasional, Indonesia Africa Forum pada 1-3 September 2024. Di wilayah ini, langkah mitigasi risiko perlu dilakukan untuk mencegah penularan mpox.
Situasi Terkini Kasus Mpox di Indonesia
Berdasarkan data Kemenkes RI, hingga minggu epidemiologi ke-33 tahun 2024, Indonesia mencatat 88 kasus konfirmasi mpox yang tersebar di beberapa provinsi seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca Juga: Mengatasi Cacar Monyet Bersama: Jerman Pertimbangkan Untuk Donasi Vaksin Mpox
Dalam situasi ini, Kemenkes RI mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan mpox.
Menghindari kontak fisik dengan penderita mpox serta memahami pentingnya vaksinasi bagi kelompok berisiko tinggi merupakan langkah pencegahan yang harus diutamakan.
Dr. Prima menjelaskan bahwa tujuan utama vaksinasi adalah untuk melindungi kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap infeksi. Beliau juga menambahkan bahwa tidak semua individu membutuhkan vaksin ini.
Dengan langkah-langkah antisipatif ini, diharapkan penyebaran mpox di Indonesia dapat terkendali, dan masyarakat terlindungi dari ancaman penyakit yang masih menjadi perhatian masyarakat global.***