SuratDokter.com -Varian mpox clade 1b pertama kali terdeteksi di Republik Demokratik Kongo pada Juli 2024, dan sejak itu telah menyebar ke beberapa negara di Afrika, termasuk Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan status darurat kesehatan global merespons penyebaran cepat varian baru ini.
Angka kematian akibat mpox varian clade 1b tercatat mencapai 10 persen di Kongo, dengan anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan.
Thailand telah menjadi pusat perhatian global setelah mengonfirmasi kasus pertama mpox varian clade 1b untuk benua Asia.
Baca Juga: India Kembangkan Vaksin MPOX, Hasilnya Positif Dalam Waktu 1 Tahun
Penyakit yang sebelumnya dikenal dengan istilah cacar monyet ini, sekarang telah berevolusi menjadi varian yang lebih mematikan, dan Thailand menjadi negara pertama di Asia yang melaporkan keberadaannya.
Kasus ini pertama kali terdeteksi pada seorang pria Eropa berusia 66 tahun yang baru tiba di Bangkok dari Afrika pada 14 Agustus 2024.
Menurut laporan dari Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, pria tersebut mulai menunjukkan gejala mpox sehari setelah tiba di Bangkok dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
Tes laboratorium kemudian mengonfirmasi bahwa ia terinfeksi mpox varian clade 1b.
Merespons cepat terhadap situasi ini, otoritas kesehatan Thailand segera melakukan pelacakan kontak terhadap 43 orang yang telah berinteraksi dekat dengan pasien tersebut.
Meskipun hingga kini belum ada tanda-tanda gejala pada kontak-kontak tersebut, mereka akan terus dipantau selama 21 hari guna mencegah potensi penyebaran virus mpox di Thailand.
Baca Juga: MPOX di Indonesia Juga Sudah Masuk Kategori Penyakit Darurat: Begini Data Sebarannya
Thailand juga telah memberlakukan langkah-langkah pencegahan yang ketat, terutama bagi para pelancong dari negara-negara berisiko tinggi.
Setiap individu yang datang dari 42 negara yang dikategorikan sebagai negara berisiko tinggi diwajibkan untuk mendaftar dan menjalani pengujian setibanya di Thailand.