news

Heboh! 60 Anak Cuci Darah di RSCM, Ketahui Ada Apa Dibaliknya!

Senin, 29 Juli 2024 | 19:42 WIB
Ilustrasi Pasien Cuci Darah (Freepik.com/@maria.symchych) - Suratdokter.com (Ilustrasi Pasien Cuci Darah (Freepik.com@maria.symchych) - Suratdokter.com)

SuratDokter.com - Belakangan ini Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) kembali menjadi perhatian publik, pasalnya karena belakangan jni banyak anak-anak yang menjalani prosedur cuci darah di tempat ini.

Salah satu dokter spesialis anak di RSCM yaitu Dr.dr. Eka Laksmi Hidayati menyampaikan bahwa hingga saat ini ada 60 pasien anak-anak yang rutin menjalani tindakan medis cuci darah dengan berbagai jenisnya.

Beberapa tindakan cuci darah yang diambil adalah jenis hemodialisis sedangkan sisanya melakukan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD).

Menurutnya, meski jumlah pasien anak ini terdengar tinggi, namun sebenarnya tidak ada perubahan baru yang signifikan dalam kasus gagal ginjal anak di RSCM. Pasien yang ada saat ini sudah terakumulasi dari pasien tahun-tahun sebelumnya.

Sebagian besar pasien anak yang menjalani cuci darah saat ini berusia 12 tahun ke atas, namun pasien termuda berusia 6 bulan.

RSCM sebenarnya memang merupakan rumah sakit pusat rujukan nasional untuk kegagalan penanganan ginjal.

Hal ini sekaligus menjadi alasan mengapa rumah sakit ini memiliki jumlah pasien anak gagal ginjal yang cukup tinggi, karena mereka menangani pasien tidak hanya Jakarta atau Jawa namun dari berbagai daerah.

Baca Juga: Ternyata Ini Pemicu Sekaligus Gejala Kanker Ginjal Yang Diderita Vidi Aldiano

Pada umumnya, penyebab gagal ginjal pada anak berbeda dengan pada orang dewasa. Dr. Eka menjelaskan bahwa kebanyakan kasus gagal ginjal pada anak-anak terkait dengan kelainan ginjal bawaan, contohnya seperti sindrom nefrotik atau bentuk ginjal yang abnormal.

Kelainan ginjal seperti sindrom nefrotik pada umumnya dialami sejak lahir. Sindrom ini mengalami kerusakan pada glomerulus ginjal sehingga protein bocor ke dalam urin.

Maraknya isu cuci darah anak yang meningkat di RSCM sempat memicu ketakutan netizen. Warganet mengira cuci darah anak kali ini terkait cemaran etilen glikol (EG) pada obat sirup di masa lalu dan juga maraknya minuman manis yang beredar.

Namun, Dr. Eka menegaskan bahwa fenomena kali ini tidak ada hubungannya dengan kasus masa lalu tersebut.

Meski memang benar ada riwayat kasus gagal ginjal anak terkait obat sirup pada masa lalu, namun saat ini penyebab utama kasus cuci darah pada anak di RSCM lebih disebabkan oleh faktor bawaan lahir dan kelainan genetik.

Selain itu, Dr. Eka menekankan bahwa meski banyak anak menjalani prosedur cuci darah, tidak semua pasien memerlukan hemodialisis secara rutin.

Halaman:

Tags

Terkini