SURATDOKTER.com – Kenkulus bayi jenius viral di TikTok karena kepandaiannya mengenal berbagai ilmu pengetahuan.
Kenneth adalah nama asli Kenkulus bayi jenius diketahui berusia 21 bulan. Warganet memberinya panggilan Kenkulus lantaran kejeniusannya mengenal tentang kalkulus.
Selain julukan Kenkulus, Kenneth juga disebut-sebut sebagai reinkarnasi Albert Einsteins karena kemampuannya menghafal, menghitung, dan membaca di masa BATITA (bawah tiga tahun).
Tak hanya soal kalkulus, Kenneth juga hafal berbagai anatomi tubuh melalui mainan atau replika organ tubuh manusia dan buku-buku bergambar yang diberikan orang tuanya.
Meskipun bicara Kenneth belum sempurna, tetapi pelafalannya sudah cukup jelas untuk bayi usia 21 bulan.
Melalui unggahan podcast di channel Youtube Denni Sumargo, orang tua Kenneth menceritakan tentang kemampuan unik anaknya.
Orang tua Kenneth mengaku telah memberikan stimulasi di 1000 hari pertama bayi di dunia atau sering disebut sebagai golden age.
Semasa di kandungan Kenneth sudah mendapat stimulasi yang sesuai. Sejak bayi ibu Kenneth selalu membacakan buku saat bermain dan makan. Salah satunya tentang anatomi tubuh dan proses pencernaan.
“Suatu ketika waktu dia umur 1 tahun 4 bulan dia lagi makan, terus aku bilang makanannya masuk ke mulut. Terus dia tiba-tiba lanjutin , terus kerongkongan, terus lambung, usus halus, usus besar, pup deh bau, aku di situ kaget banget,” kata ibu Kenneth yang dirangkum redaksi Suratdokter dari channel Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo.
Saat ditunjukkan berbagai replika mulai dari ginjal, lambung, hati, paru-paru, dan organ tubuh lainnya Kenneth bisa menjawabnya dengan cepat.
Melalui podcast ini juga, orang tua Kenneth membeberken fakta unik dan tumbuh kembang bayinya. Simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui fakta menarik tentang Kenkulus bayi jenius viral di TikTok.
Fakta Unik Tentang Kenneth
1. Mulai Bicara di Usia 8 Bulan
Menurut penjelasan orang tunya, Kenneth mulai bicara bubbling di saat usianya 8 bulan.
Kata pertama kali yang terucap adalah kata ‘belajar’ dengan pelafalan yang belum sempurna, tetapi bisa dipahami oleh orang tuanya.