SURATDOKTER.com - Di tengah perubahan iklim global dan meningkatnya tuntutan terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab, literasi keuangan menjadi bagian penting dari kesehatan hidup modern.
Pemahaman mengenai uang bukan hanya soal menabung atau investasi, tetapi juga bagaimana keputusan finansial memengaruhi lingkungan, masyarakat, dan kesehatan mental.
Melihat kebutuhan tersebut, Indonesia Financial Group (IFG) menghadirkan program edukasi keuangan berkelanjutan untuk mahasiswa melalui IFG Goes to Campus 2025.
Kegiatan ini berlangsung di Universitas Bina Nusantara (Binus) Anggrek dan diikuti sekitar 400 peserta dari berbagai kampus. Tujuannya adalah memperkenalkan konsep keuangan sehat yang memperhitungkan aspek Environment, Social, and Governance (ESG).
Edukasi Finansial yang Terhubung dengan Kesehatan Mental
Pola keputusan keuangan yang buruk dapat memicu stres, kecemasan, dan tekanan mental pada remaja maupun orang dewasa muda.
Karena itu, program literasi keuangan seperti ini dapat membantu mahasiswa menjaga keseimbangan antara kebutuhan, gaya hidup, dan risiko keuangan di masa depan.
Dalam acara tersebut, para narasumber dari IFG Progress, Bahana Sekuritas, hingga praktisi investasi memberikan wawasan tentang bagaimana generasi muda dapat mengelola uang dengan pendekatan yang lebih bijaksana.
Mereka menekankan bahwa keputusan finansial tidak bisa dilepaskan dari dampak jangka panjang terhadap keberlanjutan ekonomi dan kualitas hidup.
Pendekatan ESG juga membantu mahasiswa memahami bahwa pengelolaan finansial bukan hanya mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Mereka diajak melihat risiko sosial dan lingkungan yang dapat muncul jika tata kelola keuangan tidak dilakukan secara bertanggung jawab.
ESG dan Keuangan Berkelanjutan Semakin Mendesak
Isu keberlanjutan kini menjadi perhatian utama dalam dunia ekonomi. Dampak perubahan iklim, menurunnya kualitas lingkungan, serta tuntutan global terhadap praktik bisnis hijau mendorong lembaga keuangan menerapkan standar ESG.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Roadmap Keuangan Berkelanjutan telah meminta pelaku industri finansial untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip tersebut ke dalam operasional.
Dalam konteks ini, mahasiswa dinilai sebagai kelompok strategis yang mampu menjadi agen perubahan.
Pengetahuan mengenai green finance, seperti green bond, green sukuk, dan konsep green banking, membantu mereka memahami bagaimana keputusan ekonomi dapat mendukung kesehatan lingkungan sekaligus menjaga stabilitas finansial.
Artikel Terkait
Bersama Rindam Jaya, IFG Tanamkan Nilai-nilai Pancasila untuk Bangun SDM Unggul dan Berkarakter
IFG Wujudkan Kepedulian Sosial: 250 Pendonor Ramaikan Aksi Donor Darah di HUT Ke-32 PT Grahaniaga Tatautama (GNTU)
Kasus Covid-19 Meningkat Lagi, IFG Imbau Masyarakat Jaga Kesehatan dan Perkuat Perlindungan Diri Lewat Asuransi Kesehatan
Kemenkes Dukung Program Kondom Gratis untuk Mahasiswa: Upaya Edukasi Seks Aman atau Kontroversi Moral?
RS Ngoerah Keluarkan Dokter Koas yang Diduga Terlibat Perundungan Mahasiswa Unud: Peringatan Serius untuk Dunia Pendidikan Kedokteran