• Senin, 22 Desember 2025

Wanita 19 Tahun Ini Mengalami Patah Rahang Hanya Karena Menggigit Permen!

Photo Author
- Minggu, 29 Desember 2024 | 07:30 WIB
Rahang wanita patah setelah menggigit permen
Rahang wanita patah setelah menggigit permen

SURATDOKTER.com - Kejadian tak terduga dialami Javeria Wasim, seorang mahasiswa berusia 19 tahun, ketika mencoba menggigit permen berukuran besar yang dikenal sebagai jawbreaker.

Bukannya menikmati rasa manis permen tersebut, ia justru harus menjalani perawatan intensif akibat patah rahang.

Peristiwa itu terjadi saat Wasim bersama temannya mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan. Mereka membeli permen berdiameter sekitar tiga inci, yang merupakan ukuran terbesar dari jenis permen tersebut.

Bertekad menyelesaikan tantangan untuk memakan permen itu dengan cepat, Wasim memutuskan menggigitnya langsung, alih-alih menjilati seperti yang umumnya dilakukan.

Namun, keputusan itu membawa konsekuensi serius. Begitu menggigit permen tersebut, Wasim merasakan sakit luar biasa di rahangnya.

Baca Juga: Mitos Mengunyah Permen Karet Menyebabkan Lambung Penuh Sampah. Simak Kebenarannya

Temannya memperhatikan bahwa salah satu gigi depannya terkelupas, sementara beberapa gigi lainnya terlihat goyah. Kondisinya semakin memburuk hingga ia harus dilarikan ke rumah sakit.

Di rumah sakit, dokter melakukan pemeriksaan rontgen dan CT scan yang menunjukkan bahwa Wasim mengalami dua patah tulang di rahangnya.

Gigi yang terlihat goyah ternyata berada di atas tulang rahang yang terbelah menjadi dua bagian.

Dokter segera melakukan operasi selama satu jam untuk mengembalikan posisi rahangnya, sekaligus memasang kawat di gusi atas dan bawah. Hal ini membuat rahangnya harus tertutup rapat selama enam minggu.

Wasim mengungkapkan bahwa pengalaman ini cukup traumatis baginya. Ia awalnya mengira hanya giginya yang patah, namun kenyataannya jauh lebih serius.

Selain itu, ia harus menjalani diet cair berupa sup dan protein shake selama masa pemulihan, yang membuatnya kehilangan berat badan hingga tujuh pon dalam dua minggu.

Proses pemulihan ternyata tidak mudah. Wasim mengalami rasa sakit luar biasa terutama di minggu pertama setelah operasi.

Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat tidur, bergantung pada obat pereda nyeri. Ia juga merasa frustrasi karena tidak bisa membuka mulut, menjilati bibir, atau bahkan menggunakan giginya untuk hal sederhana seperti membuka kemasan makanan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X