SURATDOKTER.com - Sebuah penelitian terbaru dari Cornell University mengungkapkan bahwa warga Indonesia merupakan salah satu konsumen mikroplastik terbesar di dunia.
Studi tersebut menemukan bahwa mayoritas mikroplastik yang dikonsumsi berasal dari seafood, seperti ikan dan kerang-kerangan.
Temuan Utama Penelitian
Penelitian ini menunjukkan bahwa mikroplastik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rantai makanan laut.
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan konsumsi seafood yang tinggi, menjadi salah satu negara dengan tingkat konsumsi mikroplastik tertinggi.
Mikroplastik ditemukan di berbagai jenis seafood yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, seperti ikan kembung, udang, dan kerang hijau.
Baca Juga: Tips Sehat Makan Seafood Tanpa Takut Kolesterol Melonjak
Proses Penelitian
Tim peneliti dari Cornell University melakukan analisis terhadap sampel seafood dari beberapa pasar tradisional dan modern di Indonesia.
Mereka menemukan bahwa hampir semua sampel yang diuji mengandung partikel mikroplastik dalam jumlah yang signifikan.
Mikroplastik ini masuk ke dalam tubuh ikan dan hewan laut lainnya melalui pencemaran air laut yang disebabkan oleh sampah plastik.
Dampak Kesehatan
Mengonsumsi mikroplastik dalam jangka panjang dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan manusia.
Mikroplastik dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan, gangguan hormon, dan bahkan berpotensi menyebabkan kanker.
Penelitian ini menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dan pemerintah untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan pengelolaan sampah plastik.
Upaya Mitigasi
Untuk mengurangi risiko konsumsi mikroplastik, peneliti merekomendasikan beberapa langkah penting:
1. Pengelolaan Sampah yang Lebih Baik
Meningkatkan sistem pengelolaan sampah plastik untuk mencegah masuknya plastik ke laut.
Artikel Terkait
4 Tips Mengatasi Alergi Seafood, Begini Pengobatan Ampuhnya!
Makanan dalam Plastik dapat Memicu Kanker, Simak Faktanya
Pahami Arti Kode pada Kemasan Plastik! Jangan Asal Simpan Botol Minuman yang Digunakan Kembali