SURATDOKTER.com - Anak berada pada fase pertumbuhan cepat, sehingga apa yang mereka makan sangat memengaruhi kesehatan jangka pendek dan masa depan mereka. Sayangnya, tidak semua makanan aman.
Beberapa jenis justru memberi risiko seperti tersedak, infeksi bakteri, kerusakan gigi, hingga gangguan fungsi organ. Karena itu, orang tua perlu memahami makanan apa saja yang sebaiknya dihindari.
Artikel ini menyajikan daftar makanan berisiko beserta alasan medisnya, agar orang tua lebih mudah membuat keputusan saat memilih makanan untuk anak.
1. Madu untuk Anak di Bawah 1 Tahun
Madu terlihat alami, tetapi dapat membawa spora Clostridium botulinum. Sistem pencernaan bayi belum mampu menghancurkan spora ini sehingga dapat memicu botulisme, yaitu kondisi serius yang mengganggu otot dan pernapasan.
Baca Juga: Makanan yang Mendukung Perkembangan dan Kesehatan Otak Anak
2. Popcorn dan Kacang-kacangan Utuh
Tekstur renyah dan bentuk kecil membuat popcorn dan kacang-kacangan mudah tersedak. Saluran napas anak yang masih sempit menyebabkan risiko tersangkut lebih tinggi. Makanan ini sebaiknya diberikan hanya setelah anak mampu mengunyah dengan benar dan mendapat pengawasan.
3. Daging atau Telur Mentah / Setengah Matang
Makanan mentah berpotensi membawa bakteri seperti Salmonella dan E. coli. Infeksinya bisa menyebabkan diare hebat, demam, dan dehidrasi. Anak memiliki sistem imun yang masih berkembang sehingga lebih rentan terhadap infeksi.
4. Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi
Beberapa jenis ikan laut besar seperti ikan marlin, swordfish, dan tuna sirip biru mengandung merkuri lebih tinggi. Paparan merkuri dapat mengganggu perkembangan saraf dan memengaruhi kemampuan belajar anak. Pilih ikan rendah merkuri seperti salmon, kembung, atau sarden.
5. Minuman Bersoda dan Minuman Berperisa Buah
Kandungan gula yang tinggi dapat merusak enamel gigi, meningkatkan risiko obesitas, dan memperburuk kebiasaan makan. Anak biasanya akan kenyang oleh gula sehingga enggan makan makanan bergizi.
Baca Juga: 7 Tips Libur Panjang Sekolah agar Anak Tetap Teredukasi dan Kreatif
6. Makanan Sangat Asin atau Sangat Pedas
Garam berlebih memberikan tekanan pada ginjal anak yang belum matang. Sementara makanan pedas bisa mengiritasi lambung dan memicu keluhan pencernaan. Anak sebaiknya mulai mengenal rasa secara bertahap dengan pilihan yang tidak membebani organ pencernaannya.
7. Permen Keras dan Jelly Kenyal
Bentuk licin dan tekstur yang sulit dikunyah membuat makanan ini berada di daftar penyebab tersedak pada anak usia balita. Selain itu, kandungan gulanya sangat tinggi tanpa nilai gizi.
8. Makanan Olahan Tinggi Lemak Jenuh
Nugget, sosis, dan aneka makanan cepat saji mengandung garam tinggi, lemak jenuh, serta bahan tambahan. Konsumsi berulang dapat menyebabkan obesitas dini, gangguan metabolisme, dan kebiasaan makan yang buruk di masa depan.
9. Kopi, Teh Pekat, dan Minuman Berkafein Lain
Baca Juga: Program MBG Kemenkes: Langkah Konkret Turunkan Stunting dan Tingkatkan Gizi Anak Indonesia