makanan-sehat

Bahaya Tersembunyi di Balik Penggunaan Minyak Goreng Berulang Kali: Mengapa Batas 3 Kali Sangat Penting

Kamis, 28 Agustus 2025 | 11:00 WIB
Batas 3 kali menggunakan minyak goreng yang sama sangat penting

SURATDOKTER.com - Menggoreng adalah salah satu teknik memasak yang sangat umum di dapur rumah tangga Indonesia. Aromanya yang menggoda dan tekstur makanan yang renyah sering membuat siapa saja sulit menolak.

Namun, di balik kepraktisan dan kenikmatannya, tersimpan risiko kesehatan yang sering diabaikan, terutama ketika minyak goreng digunakan berkali-kali.

Banyak orang terbiasa memakai minyak yang sama hingga berulang kali tanpa menyadari bahwa kebiasaan ini bisa menjadi bumerang bagi tubuh.

Baca Juga: Waspada! Jika Menemukan Makanan Dengan Ciri Ini, Mungkin Mengandung Minyak Babi

Lalu, mengapa sebaiknya minyak hanya digunakan maksimal tiga kali? Apa yang sebenarnya berubah dari minyak tersebut? Dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan?

Proses Kimia Saat Minyak Dipanaskan

Setiap kali minyak dipanaskan untuk menggoreng, terjadi reaksi kimia yang mengubah struktur molekulnya. Saat suhu tinggi mengenai minyak, terutama dalam waktu yang lama, minyak akan mengalami proses oksidasi.

Oksidasi ini menyebabkan terbentuknya senyawa berbahaya seperti radikal bebas dan peroksida. Jika minyak digunakan kembali setelah mendingin, kemudian dipanaskan ulang, proses kerusakan tersebut akan terus berulang dan menumpuk.

Selain itu, paparan panas yang terus-menerus memicu pembentukan zat akrolein, yaitu senyawa yang bersifat toksik dan bersifat karsinogenik.

Akrolein terbentuk dari pemecahan gliserol dalam minyak dan dapat memicu iritasi pada saluran pernapasan, mata, serta berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi terus-menerus melalui makanan.

Baca Juga: Menilik Ucapan Prabowo Larang Pakai Minyak Goreng Berulang Kali untuk MBG, Ternyata Ini Deretan Bahayanya untuk Kesehatan

Perubahan Fisik dan Sensorik pada Minyak

Secara kasat mata, minyak yang telah dipakai beberapa kali akan tampak lebih keruh, lebih gelap, dan mengeluarkan bau tengik. Perubahan ini menunjukkan bahwa kualitas minyak sudah menurun drastis.

Selain warnanya, kekentalan minyak juga meningkat karena adanya residu makanan yang larut dalam minyak selama proses penggorengan.

Halaman:

Tags

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

7 Buah yang Membantu Menaikkan Berat Badan Secara Sehat!

Minggu, 28 September 2025 | 01:08 WIB