4. Mendukung pembentukan kolagen alami: Vitamin C berperan sebagai katalis dalam proses produksi kolagen oleh tubuh.
Baca Juga: Kolang-kaling bagi Ibu Hamil: Kenali Manfaat dan Risikonya
Namun, manfaat ini hanya bisa dirasakan jika pengolahannya dilakukan dengan benar.
Cara Mengolah Kolang Kaling agar Kolagennya Tetap Terjaga
Kesalahan umum dalam pengolahan kolang kaling bisa menyebabkan kandungan nutrisinya menurun. Berikut beberapa tips agar manfaatnya tetap optimal:
1. Hindari merebus terlalu lama
Mengolah kolang kaling terlalu lama dengan suhu tinggi dapat merusak galaktomanan serta menurunkan kadar vitamin C di dalamnya. Untuk menjaga nutrisinya, cukup rebus selama 15 hingga 20 menit sampai teksturnya terasa lembut.
2. Jangan tambahkan terlalu banyak gula
Kolang kaling biasanya diolah dengan gula, sirup, atau pewarna. Jika terlalu manis, manfaat serat dan nutrisinya menjadi tidak seimbang. Lebih baik menggunakan pemanis alami seperti daun pandan atau sedikit madu.
3. Gunakan teknik rendam dengan air jeruk nipis
Merendam kolang kaling dalam air jeruk nipis selama beberapa jam sebelum diolah dapat membantu menghilangkan lendir dan menjaga kesegarannya. Proses ini juga membantu mempertahankan kadar vitamin dalam buah.
4. Simpan dalam kulkas dengan air bersih
Jika tidak langsung dikonsumsi, simpan kolang kaling dalam wadah tertutup berisi air matang di dalam kulkas. Ini mencegah fermentasi alami yang bisa mengubah rasa dan tekstur.
5. Hindari pemasakan berulang kali
Memanaskan kolang kaling lebih dari satu kali bisa merusak struktur nutrisinya. Oleh karena itu, siapkan sesuai kebutuhan agar tidak perlu dipanaskan ulang.
Sebagai buah lokal yang mudah didapatkan dan murah, kolang kaling seharusnya lebih dilirik sebagai sumber nutrisi sehat.
Kombinasi serat, vitamin, dan senyawa galaktomanan dalam buah ini membuatnya unggul, apalagi karena memiliki sifat yang mirip dengan kolagen alami.
Dengan cara pengolahan yang tepat, kolang kaling bisa menjadi tambahan menu sehat untuk kulit, sendi, dan pencernaan.***