SURATDOKTER.com - Kefir, minuman hasil fermentasi susu, dikenal sebagai salah satu produk olahan susu yang dapat membantu memperlancar buang air besar.
Minuman ini diyakini berasal dari Pegunungan Kaukasus, wilayah yang kini berbatasan dengan Turki. Nama "kefir" sendiri diambil dari kata Turki "keif," yang berarti "perasaan senang."
Minuman kefir dapat dibuat dengan memakai berbagai macam susu, seperti susu sapi, kambing, atau domba yang kemudian difermentasikan bersama biji kefir, yakni koloni bakteri dan ragi yang meniliki bentuk seperti potongan kecil kembang kol.
Baca Juga: Pakar Mengatakan Susu Kecoa Lebih Bernutrisi Dibandingan Dengan Susu Sapi: Kamu Mau Coba?
Selain berbahan dasar susu, ada juga kefir air yang terbuat dari campuran air gula dan biji kefir, sehingga cocok untuk yang menghindari produk susu.
Di beberapa negara, terdapat juga istilah kefir mentah, yaitu ketika dibuat mengunakan susu belum dipasteurisasi. Namun penggunaannya tidak disarankan karena lebih rentan terkontaminasi bakteri jahat.
Kefir mengandung sekitar 60 jenis probiotik, termasuk lactobacillus, lactococcus, streptococcus, dan leuconostoc. Kandungan ini membantu mendukung kesehatan usus dan memperlancar pencernaan.
Dalam satu cangkir kefir rendah lemak, terdapat sekitar 104 kalori, 9 gram protein, 2,5 gram lemak, serta 11 gram gula. Selain itu, kefir kaya akan vitamin B12, kalsium, vitamin K, riboflavin, folat, dan fosfor.
Salah satu keunggulan kefir adalah kemampuannya dalam meningkatkan keberagaman mikrobioma usus. Keberagaman ini penting untuk mendukung kesehatan pencernaan dan memperlancar buang air besar.
Menurut para ahli gizi, kefir mengandung lebih dari 30 jenis probiotik, jauh lebih banyak dibandingkan kebanyakan suplemen probiotik yang tersedia di pasaran. Dengan memperkaya mikrobioma, kefir turut membantu meningkatkan frekuensi buang air besar secara alami.
Tak hanya itu, kefir juga berperan dalam melunakkan tinja. Probiotik di dalamnya membantu mengatur gerakan otot-otot usus sehingga pergerakan tinja menjadi lebih efektif.
Baca Juga: Susu vs Yogurt, Mana Sih yang Lebih Sehat? Yuk Simak Penjelasan Lengkapnya!
Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi kefir secara teratur untuk beberapa minggu dapat mempercepat waktu transit kolon dan meningkatkan kemampuan untuk buang air besar dengan lebih lancar.
Manfaat lain dari kefir adalah kemampuannya untuk mengurangi peradangan di saluran pencernaan. Peradangan kronis dapat memperburuk kondisi pencernaan dan menyebabkan sembelit.