Pentingnya Keberagaman Pangan
Penerapan program yang fleksibel ini memiliki banyak manfaat. Selain memastikan kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi, pemanfaatan pangan lokal juga dapat meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Dengan tidak memaksakan satu standar menu untuk seluruh Indonesia, program ini juga mengakomodasi keberagaman budaya dan kebiasaan makan masyarakat.
Selain itu, pendekatan ini dapat mengedukasi masyarakat tentang potensi pangan yang ada di sekitar mereka.
Banyak orang yang mungkin masih merasa asing dengan konsumsi belalang atau ulat sagu, padahal keduanya memiliki manfaat gizi yang tinggi.
Jika dikemas dan diolah dengan baik, makanan berbasis serangga ini bisa menjadi solusi alternatif untuk mencukupi kebutuhan protein dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan daging sapi atau ayam.
Dukungan Terhadap Program MBG
Badan Gizi Nasional berharap pendekatan ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan didukung oleh pemerintah daerah.
Dengan menggali potensi pangan lokal, program ini tidak hanya berkontribusi dalam pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga membantu meningkatkan perekonomian lokal dengan memanfaatkan hasil pertanian dan peternakan setempat.
Ke depannya, program ini diharapkan bisa menjadi langkah nyata dalam mengatasi masalah kekurangan gizi, terutama di daerah yang akses terhadap makanan bergizi masih terbatas.
Dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia, masyarakat bisa mendapatkan makanan sehat tanpa harus bergantung pada bahan pangan dari luar daerah.
Melalui konsep Makan Bergizi Gratis yang berbasis pada potensi lokal, BGN ingin menunjukkan bahwa pemenuhan gizi yang baik tidak harus mahal atau sulit didapat.
Dengan pendekatan yang tepat, setiap daerah bisa menyediakan makanan bergizi yang sesuai dengan budaya dan sumber daya yang dimilikinya.***