2. Memeriksa Keutuhan dan Tekstur Cangkang
Telur yang mengandung cacing parasit sering kali memiliki tekstur cangkang yang berbeda. Jika cangkang terasa lebih tipis, lebih kasar, atau memiliki bintik-bintik aneh, sebaiknya hindari telur tersebut.
3. Melakukan Uji Cahaya (Candling)
Metode ini sering digunakan dalam industri perunggasan untuk memastikan kualitas telur. Dengan menyinari telur menggunakan lampu terang dalam ruangan gelap, kita bisa melihat adanya benda asing atau perbedaan struktur di dalamnya.
Jika ada garis atau bentuk yang mencurigakan di dalam telur, lebih baik tidak mengonsumsinya.
4. Membuka Telur dan Mengamati Isinya
Jika merasa ragu, pecahkan telur ke dalam wadah terpisah sebelum dimasak. Periksa apakah ada benang atau gumpalan aneh yang mengapung di dalam putih atau kuning telur.
Cacing parasit biasanya berbentuk panjang dan tipis, sehingga dapat terlihat dengan mata telanjang.
5. Memperhatikan Bau dan Konsistensi Telur
Telur yang terkontaminasi cacing terkadang memiliki bau yang lebih tajam dan tidak sedap dibandingkan dengan telur normal. Konsistensinya juga bisa lebih encer atau terdapat lendir yang tidak biasa.
Jika telur mengeluarkan bau aneh atau teksturnya tidak normal, lebih baik tidak menggunakannya.
Baca Juga: Wanita 21 Tahun Ini Melakukan Diet Terlarang: Minum Pil Isi Telur Cacing Pita!
Meskipun keberadaan cacing parasit dalam telur bukanlah kejadian yang umum, tetap penting untuk memahami risikonya dan cara mendeteksinya.
Konsumen bisa melakukan beberapa langkah sederhana, seperti memeriksa visual kulit telur, melakukan uji cahaya, serta memperhatikan bau dan konsistensi telur sebelum dikonsumsi.
Dengan cara ini, risiko tertular parasit dari telur dapat diminimalkan, sehingga kesehatan tetap terjaga.***