SURATDOKTER.com – Bubur Suro adalah makanan tradisonal yang dibuat khusus pada saat bulan Muharram atau Bulan Suro untuk memperingati tahun baru Islam. Bubur ini disajikan saat malam 1 Suro atau tanggal 10 Suro setiap tahunnya.
Tradisi Makan Bubur Suro Baik untuk Kesehatan
Bubur Suro merupakan bubur dengan rempah khas Jawa yang memiliki rasa gurih, dan disajikan dengan beberapa jenis lauk pauk yang kaya protein seperti ayam, kacang, telur dan tempe.
Sejumlah wilayah khususnya di Jawa masih banyak yang membuat bubur ini kemudian dibagikan kepada orang lain.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa bersyukur kepada Tuhan atas rezeki dan berkah yang sudah diberikan.
Tradisi bubur ini juga memiliki banyak makna yang diiringi doa, yang dipanjatkan dalam sepiring bubur tradisional khas Jawa tersebut.
Diantaranya melambangkan kemenangan nabi Musa atas kekejaman Fir’aun dan keselamatan hidup.
Baca Juga: Simak Keseruan International Hijriah Food Festival (IHFF) 2024 yang Hadir di Tangerang!
Setiap porsi bubur Suro biasanya dilengkapi dengan Sembilan toping, mulai dari irisan tempe goreng, tahu goreng, ikan teri, irisan telur dadar, udang goreng, tauge, jeruk bali, irisan cabai, dan pentul (olahan daging yang dicampur dengan kelapa muda).
Ada juga yang menyajikannya dengan tambahan perkedel kentang.
Melihat dari berbagai toping yang ada didalam satu porsi bubur ini, tentunya ada banyak kalori yang akan diserap oleh tubuh.
Dalam 1 porsi bubur suro, dengan topping kacang, ayam, telur dadar, dan perkedel kentang terdapat sekitar 570kkal.
Kalori tersebut sebagian besar berasal dari penggunaan ayam dan santan yang ada didalam bubur suro.
Bubur suro juga memiliki banyak kandungan lain seperti protein, lemak, kalsium, zat besi, dan natrium.
Namun, kandungan serat yang ada dalam bubur ini cukup rendah karena tidak menggunakan sayur sama sekali.