SURATDOKTER.com - Bagi sebagian pria, janggut adalah simbol maskulinitas dan gaya hidup modern. Namun, siapa sangka bahwa rambut wajah ini bisa menjadi sarang bakteri yang lebih padat daripada bulu anjing?
Temuan ini bukan sekadar rumor. Sebuah penelitian yang dilakukan di Switzerland’s Hirslanden Clinic mengungkap fakta menarik: dalam sampel yang diuji, setiap janggut pria mengandung lebih banyak mikroba dibandingkan bulu anjing sehat yang diuji dari klinik hewan.
Hasil ini membuat banyak orang terkejut dan mempertanyakan seberapa higienis sebenarnya janggut yang tampak rapi dan wangi itu.
Baca Juga: Bahaya Makanan Ultra-Proses bagi Kesehatan Reproduksi dan Metabolisme Pria
Penelitian di Balik Fakta Ini
Tim peneliti dari Swiss tersebut melakukan pemeriksaan mikrobiologi terhadap 18 pria berjanggut dan 30 anjing berbagai ras.
Mereka menggunakan metode swab pada area dagu dan leher pria, kemudian membandingkannya dengan bulu dari bagian leher anjing.
Hasilnya mengejutkan:
- Semua pria memiliki tingkat koloni bakteri tinggi.
- Lebih dari separuhnya mengandung bakteri patogen seperti Enterococcus faecalis dan Staphylococcus aureus, jenis yang bisa memicu infeksi kulit atau saluran pernapasan.
- Sebaliknya, hanya sebagian kecil anjing yang memiliki jumlah mikroba setara.
Artinya, bukan bulu anjing yang terlalu kotor — justru janggut manusia yang menjadi tempat favorit mikroba berkembang biak.
Mengapa Janggut Bisa Jadi Sarang Bakteri?
Ada beberapa alasan mengapa janggut pria bisa menjadi rumah nyaman bagi mikroorganisme:
-
Kondisi Lembap dan Hangat.
Area dagu dan sekitar mulut cenderung lebih lembap karena paparan air liur, keringat, atau minyak kulit. Suhu yang hangat menjadi tempat ideal bagi bakteri berkembang biak. -
Kurangnya Kebersihan Wajah.
Banyak pria hanya membilas wajah dengan air tanpa membersihkan janggut secara menyeluruh. Akibatnya, sisa makanan, debu, dan minyak menumpuk di helai rambut wajah. -
Kontak Tangan Berulang.
Tanpa disadari, tangan sering menyentuh janggut — misalnya saat berpikir, berbicara, atau menyisirnya dengan jari. Padahal tangan adalah salah satu bagian tubuh paling banyak membawa kuman. -
Peralatan Cukur atau Sisir yang Tidak Steril.
Penggunaan alat cukur yang jarang dibersihkan dapat menularkan bakteri dari satu area ke area lain di wajah.
Apakah Janggut Berbahaya bagi Kesehatan?
Tidak semua bakteri berbahaya. Sebagian besar mikroba di kulit justru berfungsi melindungi dari infeksi lain.
Namun, ketika kebersihan diabaikan, bakteri patogen dapat menguasai ekosistem kulit dan menyebabkan masalah seperti:
- jerawat dan folikulitis (radang akar rambut),
- infeksi kulit ringan,
- bau tidak sedap di sekitar wajah,
- hingga potensi penularan kuman ke orang lain saat kontak dekat.
Beberapa laporan bahkan menyebutkan bahwa janggut pria yang tidak bersih dapat membawa kuman penyebab pneumonia dan infeksi saluran pencernaan.