SuratDokter.com— Gigi berlubang dan gusi bermasalah pada anak tidak selalu disebabkan oleh makanan manis atau jarang sikat gigi. Beberapa kebiasaan kecil yang tampak sepele justru bisa memicu kerusakan gigi jika dibiarkan terlalu lama.
Sayangnya, banyak orang tua yang belum menyadari bahwa rutinitas sehari-hari anak bisa menjadi pemicu masalah mulut yang lebih serius di masa depan. Berikut enam kebiasaan yang perlu diwaspadai.
- Mengisap Jempol Terlalu Lama
Mengisap jempol adalah refleks alami bayi, namun jika terus berlangsung hingga usia lebih dari 4 tahun, kebiasaan ini bisa menyebabkan susunan gigi atas menjadi maju dan rahang bawah mundur. Kondisi ini dapat memengaruhi bentuk wajah dan bicara anak.
“Mengisap jempol secara intens bisa mengganggu pertumbuhan rahang dan menyebabkan gigi berjejal atau tonggos,” jelas drg. Inez Lestari, Sp.KGA, dokter gigi anak.
Baca Juga: Panduan Lengkap Menyikat Gigi Anak: Mulai dari Pemilihan Sikat Hingga Teknik
- Sering Minum Susu Botol Saat Tidur
Kebiasaan memberi susu botol (terutama susu formula) saat anak tertidur bisa menyebabkan sisa susu menempel di gigi dalam waktu lama. Ini meningkatkan risiko terjadinya baby bottle tooth decay, yaitu kerusakan gigi pada balita.
- Jarang Minum Air Putih Setelah Makan
Banyak anak yang langsung tidur atau bermain setelah makan tanpa minum air putih. Padahal, air putih membantu membilas sisa makanan dan menjaga kelembapan mulut. Mulut yang kering bisa mempercepat pembentukan plak.
- Sering Ngemil Sepanjang Hari
Camilan manis atau asam yang dikonsumsi berulang-ulang sepanjang hari memberi waktu lebih banyak bagi bakteri untuk menyerang email gigi. Bahkan makanan sehat pun bisa merusak gigi jika dikonsumsi terus-menerus tanpa jeda dan tanpa membersihkan mulut.
- Menjilat atau Menggigit Bibir dan Benda Asing
Kebiasaan menjilat bibir, menggigit pensil, sedotan, atau mainan bisa menyebabkan tekanan berlebih pada gigi depan dan meningkatkan risiko trauma pada gusi. Selain itu, kebiasaan ini juga memperbesar kemungkinan terpapar bakteri.
- Menyikat Gigi Terlalu Kuat
Banyak anak (dan orang tua) menyikat gigi dengan tekanan terlalu kuat, dengan harapan gigi akan lebih bersih. Padahal, menyikat gigi dengan keras bisa mengikis lapisan enamel dan membuat gusi mudah berdarah atau surut.
Baca Juga: Rekomendasi Sikat Gigi Anak yang Aman, Nyaman, dan Disukai Si Kecil
Catatan untuk Orang Tua
Beberapa kebiasaan tampak biasa, namun jika terjadi berulang dan dalam jangka panjang, dampaknya bisa serius bagi kesehatan gigi anak. Tugas orang tua bukan hanya memastikan anak menyikat gigi dua kali sehari, tetapi juga mengamati kebiasaan kecil mereka.
“Orang tua sebaiknya proaktif memperhatikan dan membentuk kebiasaan baik sejak dini. Kebiasaan buruk mudah terbentuk tapi sulit diubah kalau sudah jadi rutinitas,” tutup drg. Inez.