SURATDOKTER.com - Merawat anak balita yang mengalami patah tulang pernah dialami tim penulis Surat Dokter beberapa bulan lalu. Tanpa disengaja, Aruna putri kami yang berusia tiga tahun terjatuh dari tangga di rumah.
Meski sangat terkejut dan sedikit panik, kami berusaha menenangkan dan menghentikan tangisannya.
Kemudian kami memutuskan membawa ananda ke IGD rumah agar segera mendapat penananganan dokter.
Dari pemeriksaan dan hasil foto rontgen, Aruna dinyatakan mengalami patah tulang atau fraktur pada tulang selangka sebelah kanan.
Gejala yang terlihat langsung adalah, terdapat memar dibahu kanan dan sangat kesakitan saat mengangkan lengan.
Baca Juga: Manfaat Daun Sirih Cina untuk Kesehatan: Mencegah Kanker Hingga Pengobatan Patah Tulang
Menurut dokter, fraktur pada tulang selangka sangat sering terjadi pada anak usia balita. Hal ini disebabkan beberapa hal seperti:
- Terjatuh saat bermain
- Cedera saat berolahraga
- Cedera saat lahir
Tulang selangka atau klavikula adalah ruas tulang yang menghubungkan bagian bahu ke atas tulang dada.
Hal yang dapat Dilakukan Orang Tua
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua saat menghadapi kondisi ini:
1. Tenangkan anak
Ketika terjatuh, anak biasanya menangis. Segera tenangkan anak, jika memungkinkan dekap atau gendong anak perlahan.
2. Periksa bagian luka/ memar
Ibu atau ayah dapat memeriksa bagian tubuh anak yang kemungkinan terbentur atau nyeri. Jika anak sudah dapat berkomunikasi, ibu atau ayah bisa menanyakan bagian mana yang sakit.
3. Cari penanganan dokter
Orang tua sebaiknya segera membawa anak ke Instalasi Gawat Darurat, agar dapat diperiksa secepatnya untuk mengetahui apakah ada bagian tulang yang ratak atau patah.
Anak akan dirujuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi anak, yang khusus menangani patah tulang pada anak.
4. Lakukan rontgen
Setelah diperiksa oleh dokter, biasnya anak akan dirujuk melakukan foto rontgen untuk mengetahui kondisi tulang yang mengalami benturan.