- Melalui layanan pelanggan, baik secara langsung melalui telepon maupun chat daring. Petugas akan membantu peserta dalam memeriksa saldo dan menjawab pertanyaan terkait.
- Opsi yang kedua melalui SMS, dengan mengirimkan format NIK (spasi) nomor keanggotaan peserta. Balasan SMS akan memberikan informasi mengenai jumlah saldo yang dimiliki.
- Pilihan ketiga bisa menggunakan aplikasi BPJS Kesehatan mobile yang tersedia di platform Android dan iOS.
- Peserta dapat masuk menggunakan nomor kepesertaan dan sandi yang telah dibuat untuk melihat informasi saldo dan riwayat transaksi serta informasi lainnya.
- Cara selanjutnya bisa juga mengakses website resmi BPJS Kesehatan dengan masuk ke akun peserta dan juga kata sandi. Informasi yang diperoleh akan sama persis dengan yang ditemukan pada aplikasi mobile.
- Opsi terakhir ialah dengan akses melalui Facebook dan Telegram dengan mencari akun resmi BPJS Kesehatan RI. Melalui messenger, peserta dapat meminta informasi mengenai tagihan iuran dan saldo.
Sedangkan jika ingin akses menggunakan telegram kita harus memliki link yang tehubung untuk bisa mengecek saldo BPJS.
Baca Juga: Cek Saldo di JMO Tidak Muncul, Berikut Solusinya
Tips Cek Saldo BPJS Kesehatan
Selain itu, terdapat beberapa tips yang dapat membantu peserta dalam melakukan pengecekan saldo BPJS Kesehatan dengan lebih efektif, antara lain:
- Menyimpan nomor kepesertaan BPJS dan pin dengan aman, karena akan dibutuhkan saat melakukan pengecekan saldo.
- Melakukan pengecekan saldo secara rutin seperti setiap bulan, agar peserta selalu mengetahui ketersediaan saldo untuk akses layanan kesehatan dan pembayaran premi.
- Memperhatikan informasi yang ditampilkan saat pengecekan saldo, seperti :
- Nomor kartu
- Nama peserta BPJS Kesehatan
- Jenis kepesertaan (kelas pelayanan kesehatan yang dipilih)
- Saldo BPJS Kesehatan
- Status kepesertaan
Demikianlah cara mudah untuk melakukan pengecekan saldo BPJS Kesehatan beserta informasi penting yang harus diketahui oleh setiap peserta.
Jangan sampai kita tidak mengetahui saldo BPJS, karena akan sangat berbahaya jika kita tidak bisa mengakses layanan kesehatan dalam keadaan darurat.***