keluarga

Mengenal Risiko Ibu Hamil Bayi Kembar Beserta Tanda-tandanya

Sabtu, 24 Februari 2024 | 08:00 WIB
Ilustrasi ibu hamil bayi kembar (pexels.com/Leah Newhouse)

SURATDOKTER.com - Kehamilan bayi kembar memanglah bukan hal mengejutkan lagi, namun kabar ini tentu membuat orang tua gembira karena akan mendapatkan momongan dua sekaligus.

Ketahuilah tanda-tanda ibu hamil kembar dan juga risiko yang dapat dialami pada ibu dalam penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Perlukah Mengkonsumsi Vitamin C 1000 mg Setiap Hari? Ini Jawabannya

Tanda-tanda Ibu Hamil Kembar

Umumnya pemeriksaan kehamilan apakah kehamilan normal atau kehamilan kembar dapat melalui USG. Yaitu ketika kehamilan memasuki usia 10–12 minggu.

Selain dengan pemeriksaan USG, pemeriksaan juga dapat deteksi hamil kembar melalui tanda-tanda tertentu. 

Berikut ini adalah tanda-tanda hamil kembar, diantaranya:

1. Kadar HCG Tinggi

Human chorionic gonadotropin atau HCG yaitu hormon yang diproduksi oleh sel-sel pembentuk plasenta. Hormon ini dapat dideteksi melalui tes darah di awal masa kehamilan. Bila kadar hormon tersebut lebih tinggi dari biasanya, ada kemungkinan bahwa ibu mengalami hamil kembar.

2. Perut Lebih Besar dari Hamil Normal

Ukuran perut ibu yang hamil bayi kembar cenderung lebih besar ketika memasuki trimester pertama dari pada ibu hamil biasa. 

Diameter perut kehamilan biasa di trimester pertama sekitar 38–40 sentimeter. 

Sedangkan ibu hamil bayi kembar membuat diameter perut di trimester pertama bisa mencapai 48 sentimeter.

3. Peningkatan Berat Badan Signifikan 

Kenaikan berat badan yang signifikan tersebut kerap terjadi ketika kehamilan memasuki trimester ketiga.

Kenaikan sebesar 16–24 kilogram bagi ibu hamil dengan berat badan normal.

Kenaikan sebesar 14–22 kilogram bagi ibu hamil dengan berat badan di atas rata-rata.

Kenaikan sebesar 11–19 kilogram bagi ibu hamil yang mengidap obesitas.

Halaman:

Tags

Terkini

Tips Mengatasi Speech Delay pada Anak

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

10 Hal yang Kamu Warisi Dari Ibumu Secara Genetik

Kamis, 20 Maret 2025 | 18:00 WIB