Berikut beberapa manfaat merangkak pada bayi:
-
Melatih motorik kasar
Merangkak melibatkan gerakan lengan, kaki, pinggul, leher dan seluruh bagian tubuh bayi. Gerakan ini sangat penting karena secara tidak langsung fisik bayi akan terlatih kuat untuk fase perkembangan berikutnya.
-
Melatih motorik halus
Saat merangkak bayi juga menguatkan otot kecil seperti gerakan jari dan mulut. Gerakan ini bermanfaat saat anak tumbuh besar, ia akan terlatih menggenggam dan mengunyah.
-
Melatih keseimbangan
Keseimbangan sangat penting untuk tahapan perkembangan selanjutnya, yakni berjalan.
-
Melatih koordinasi tangan dan mata
Koordinasi tangan dan mata sangat bermanfaat agar anak mampu mengarahkan tangan, kaki dan mata dalam melakukan sesuatu.
Baca Juga: Kelainan Kongenital pada Bayi. Simak Penyebab dan Pencegahannya
Hal ini dapat membantu anak kelak saat memakai Sepatu, menendang bola, mengancingkan baju dan melakukan hal-hal detil lainnya.
-
Merangsang kecerdasan visual dan spasial
Kecerdasan ini adalah kemampuan seseorang memahami, mengingat, dan membayangkan sesuatu dalam bentuk visualisasi. Misalnya kemampuan membaca peta, data grafis, lukisan, simbol dan lainnya.
Sebagian besar ahli terapi fisik di Amerika juga berpendapat bahwa merangkak merupakan pencapaian penting dalam perkembangan seorang anak, dan memiliki dampak jangka panjang.
Dampak pada Perkembangan Anak yang Tidak Merangkak
Bayi yang tidak merangkak akan berisiko mengalami gangguan perkembangan, seperti:
-
Lambat berjalan
Hasil penelitian di Amerika menyebutkan anak yang tidak mengalami fase merangkak akan mengalami keterlambatan berjalan sebulan, dibandingkan anak-anak yang merangkak.
-
Kesulitan melatih koordinasi dan fokus
Hal ini biasanya akan terlihat saat anak mulai menulis, efeknya tulisan anak cenderung tidak rapi atau berantakan.
Anak juga cenderung lambat untuk menguasai teknik memanjat, mengenakan pakaian dan berenang.
-
Gangguan keseimbangan
Anak yang melalui fase merangkak dapat membantu koordinasi tubuh saat berdiri dan berjalan. Hal ini karena mereka sudah melatih otot-ototnya selama merangkak, dan bergerak maju.
Masih melansir laman Psychology Today, hasil penelitian terhadap tumbuh kembang anak, menyarankan orang tua melakukan berbagai rangsangan agar anak tidak melewatkan fase merangkak.