SURATDOKTER.com - Selama masa kehamilan, bukan hanya tubuh yang mengalami perubahan, tetapi juga hormon ibu hamil yang mengalami perubahan signifikan, emosi yang berubah-ubah. Mungkin pernah merasa sensitif, gampang marah, atau reaktif terhadap orang lain, termasuk suami.
Perubahan hormon ini dapat memengaruhi suasana hati ibu, yang akhirnya dapat membuatnya lebih sensitif dari biasanya. Kondisi ini terkadang dapat menyebabkan ibu hamil merasa marah pada suami, bahkan karena hal-hal sepele.
Penting untuk tidak mengabaikan hal ini, karena bertengkar tidak hanya mempengaruhi hubungan dengan suami, perasaan ibu hamil juga dapat mempengaruhi perasaan janin. Jika ibu hamil sering merasa marah, kesehatan janin juga bisa terpengaruh. Untuk menghindarinya, mari lanjutkan membaca ulasan berikut ini!
Penyebab Ibu Hamil Sering Emosional dan Sensitif
Perubahan yang terjadi pada tubuh ibu hamil telah dipahami oleh banyak perempuan, tetapi tidak semua memperhatikan perubahan emosional yang mungkin juga dialami. Selain perubahan fisiknya, kesehatan emosional juga sangat penting selama kehamilan.
Perubahan emosi saat hamil bisa menimbulkan masalah lain seperti sulitnya menjaga hubungan keluarga dan bahkan meningkatkan kemungkinan pertengkaran dengan suami.
Dr. Mary Kimmel, seorang asisten profesor psikiatri di Universitas Sekolah Kedokteran Carolina Utara di Chapel Hill, mengatakan, "Kehamilan adalah masa yang besar dalam hidup seorang perempuan.
Ini bisa membuat perasaan kita jadi rumit." Menurutnya, tidak ada yang bisa memprediksi secara pasti penyebab perubahan ini, dan ibu hamil tidak bisa menghindarinya.
"Hormon seperti estrogen dan progesteron meningkat secara alami," tambah Kimmel. Hal ini membuat perempuan menjadi lebih peka karena perubahan hormonal tersebut. Situasi ini bisa membuat mereka lebih cepat tersinggung.
Baca Juga: Manfaat Buah Zaitun untuk Ibu Hamil, Solusi untuk Mengurangi Stretch Mark
Kenapa Ibu Hamil Suka Bertengkar dengan Suami?
Ada beberapa alasan yang membuat ibu hamil jadi sensitif terhadap suami dan seringkali berujung pada pertengkaran:
- Beda Pendapat: Terkadang, perbedaan pendapat bisa membuat suasana jadi tegang antara pasangan.
- Merasa Tidak Diperhatikan: Ibu hamil mungkin merasa bahwa suami kurang memperhatikan kondisinya yang sedang hamil.
- Rasa Terlalu Dikontrol: Ada kalanya ibu hamil merasa suami terlalu protektif atau terlalu membatasi ruang geraknya.
- Keharmonisan Seksual: Kadang-kadang, satu pasangan menginginkan seks, tetapi yang lain mungkin sedang kehilangan minat.
- Kondisi Tubuh yang Tidak Nyaman: Saat hamil, tubuh bisa merasa tidak nyaman, lelah, dan suasana hati bisa berubah-ubah.
Selain alasan-alasan tersebut, masih ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan pertengkaran saat istri sedang hamil:
- Kurangnya Pengertian terhadap Perubahan Karakter: Selama kehamilan, suasana rumah bisa berubah, dan penting untuk pasangan untuk saling memahami dan berkomunikasi dengan lebih terbuka.
- Kebutuhan yang Tidak Terpenuhi: Kadang-kadang, pertengkaran juga bisa disebabkan oleh kebutuhan yang tidak terpenuhi, seperti masalah keuangan, kebutuhan seksual, dan lainnya.
- Perubahan Hormon: Perubahan hormon pada ibu hamil bisa memengaruhi suasana hati. Suami perlu lebih sabar dan terbuka dalam menyikapi perubahan ini serta mencari solusi bersama-sama.
Hal-hal seperti meditasi, berenang, yoga, dan aktivitas menyenangkan bersama dapat membantu menjaga suasana hati agar lebih stabil bagi ibu hamil dan suami.
Baca Juga: Apa Ibu Hamil Wajib Minum Susu Hamil? Ini Faktanya
Dampak Bagi Janin Jika Ibu Hamil Suka Marah-Marah
Selain memengaruhi hubungan yang harmonis, dampak ketika ibu hamil marah pada suami juga bisa berpengaruh pada bayi yang dikandung, di antaranya: