Menghindari Risiko Persalinan Caesar Berulang
VBAC dapat membantu menghindari beberapa risiko yang terkait dengan persalinan caesar berulang, seperti gangguan letak plasenta di kehamilan berikutnya dan cedera pada organ-organ di sekitar rahim.
Menurunkan Risiko Gangguan Pernapasan pada Bayi
Persalinan normal dapat membantu mengurangi risiko gangguan pernapasan pada bayi, yang dapat terjadi lebih sering pada persalinan caesar.
Meningkatkan Sistem Imun Bayi
Bayi yang lahir melalui proses persalinan normal dapat mengalami peningkatan sistem imun karena terpapar bakteri baik pada perjalanannya melalui jalan lahir.
Menurunkan Risiko Komplikasi Persalinan di Masa Depan
VBAC dapat membantu menurunkan risiko komplikasi persalinan pada kehamilan berikutnya, mengoptimalkan peluang untuk persalinan normal di masa depan.
Resiko Persalinan Normal Setelah Caesar
Meskipun melahirkan normal setelah operasi caesar VBAC memiliki berbagai manfaat, tetaplah penting untuk mempertimbangkan risiko yang terkait sebelum membuat keputusan. Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin timbul saat menjalani VBAC:
Kegagalan Persalinan Normal
Salah satu risiko utama VBAC adalah kegagalan menjalani persalinan normal. Jika persalinan normal tidak berhasil, dapat diperlukan operasi caesar darurat untuk mencegah potensi komplikasi persalinan.
Baca Juga: Persiapan Ibu yang Akan Melahirkan: Barang-Barang Penting untuk Kesiapan Penuh
Potensi Terbukanya Kembali Luka Caesar
Luka bekas operasi caesar dapat menjadi sumber kekhawatiran, karena ada risiko bahwa luka tersebut dapat terbuka kembali selama persalinan normal. Ini dapat terjadi terutama saat ibu hamil harus mengejan selama proses persalinan.
Letak dan Bentuk Sayatan Bekas Caesar
Letak dan bentuk sayatan bekas operasi caesar menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan. Beberapa bentuk sayatan atau letak yang spesifik mungkin meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan normal.
Kerusakan Rahim dan Kemungkinan Histerektomi
Meskipun jarang terjadi, kerusakan pada rahim selama persalinan normal bisa mengakibatkan perlunya histerektomi atau pengangkatan rahim. Ini merupakan tindakan serius dan permanen yang mungkin diperlukan untuk mengatasi komplikasi yang timbul.
Komplikasi Lainnya
Selain risiko utama di atas, masih ada risiko lain yang mungkin terjadi selama proses VBAC, seperti perdarahan berlebihan, infeksi, atau cedera pada organ di sekitar rahim.
Penting untuk diingat bahwa setiap kehamilan dan setiap kasus VBAC bersifat unik. Keputusan untuk menjalani VBAC sebaiknya dibuat setelah konsultasi mendalam dengan dokter yang merawat.
Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh berdasarkan riwayat kesehatan, bentuk sayatan bekas operasi caesar, dan faktor-faktor lain untuk menentukan apakah VBAC adalah pilihan yang aman untuk ibu hamil tersebut.***
Artikel Terkait
Aurel Hermansyah Melahirkan Anak Kedua Secara Caesar, Simak Tips Pemulihan Pascaoperasi
Mengenal Metode Persalinan Eracs, Apa Bedanya dengan Operasi Cesar?