Melly menyebutkan ketika seorang istri memiliki karir dan penghasilan yang besar juga bisa membuat pria akhirnya malas bekerja dan menjadi stay at home dad .

Psikolog Anna Surti Ariani, Psi juga memberikan pendapat mengenai definisi bapak rumah tangga.

Menurutnya tidak ada definisi resmi tentang apa itu stay at home dad .

Meski begitu, karena adanya faktor seorang ayah punya usaha sendiri, bekerja menggunakan internet di rumah, serta faktor keterbatasan fisik sehingga kesulitan mencari pekerjaan di luar rumah juga bisa disebut sebagai stay at home dad . 

Stereotip Stay at Home Dad yang Sering Muncul di Indonesia 

Stereotip atau pandangan buruk masyarakat di Indonesia masih tak lepas dari seorang stay at home dad.

Padahal menjadi stay at home dad sah saja dilakukan asal ayah dan ibu telah berkompromi dan bisa bekerja sama atas keputusan mereka.

Berikut beberapa stereotip stay at home dad yang sering muncul di masyarakat, antara lain:

• Malas Bekerja

Para ayah yang tinggal di rumah dan membiarkan istrinya bekerja dan menafkahi keluarga dianggap sebagai pemalas.

Baca Juga: Daun Sendok: Tanaman Herbal Bermanfaat yang Jarang Diketahui

Padahal ayah juga bisa melakukan pekerjaan rumah yang sudah disepakati oleh istri.

Hal ini juga sekaligus bisa memberi contoh pada si kecil, untuk belajar mandiri dan membantu pekerjaan rumah tangga.

• Dipandang Tidak Mau Menafkahi Keluarga

Stay at home dad juga sering dinilai tidak bertanggung jawab karena tidak mencari nafkah untuk keluarga.

Padahal tugas mencari nafkah bisa dilakukan oleh ayah maupun Ibu.

Asalkan dengan komunikasi dua arah dan saling berdiskusi mengenai tugas mencari nafkah di rumah agar jangan sampai ayah atau Ibu merasa terbebani. 

Selain itu, karena faktor keterbatasan fisik atau penyakit tertentu juga bisa membuat Ayah tidak bisa bekerja di luar.