SURATDOKTER.com- Obat herbal sering kali dipuja sebagai "penawar alami" yang bebas risiko. Banyak orang percaya, kalau dari tumbuhan, berarti pasti aman. Bahkan, ada yang merasa lebih sehat hanya karena rutin minum jamu atau suplemen herbal kekinian.
Tapi tunggu dulu, benarkah obat herbal selalu ramah tubuh? Atau kita hanya terlena oleh embel-embel “alami” yang ternyata menyimpan bahaya tersembunyi?
Faktanya, tak semua yang alami itu aman. Racun ular pun alami, tapi kita semua tahu akibatnya jika salah langkah.
Begitu juga dengan jamu dan obat herbal—meski berasal dari bahan alami, kandungan senyawa di dalamnya bisa bereaksi buruk di tubuh, terutama jika dikonsumsi sembarangan. Salah satu organ yang paling sering jadi korban diam-diam? Hati.
Hati-hati dengan Hati: Herbal Bisa Menyebabkan Kerusakan Liver
Banyak penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan: beberapa bahan jamu populer ternyata bisa menyebabkan kerusakan hati, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang atau tanpa dosis yang jelas.
Baca Juga: Pilihan Obat Kimia vs Herbal, Mana yang Lebih Tepat?
Hati adalah organ vital yang bertugas menyaring racun, termasuk zat dari makanan, obat, dan minuman yang kita konsumsi. Ketika terlalu banyak zat aktif dari herbal masuk ke tubuh, hati bisa kewalahan, bahkan mengalami peradangan yang berujung pada hepatitis atau sirosis.
Contohnya, beberapa jenis jamu pelangsing atau penambah stamina mengandung senyawa yang disebut alkaloid pirolizidin, yang dikenal hepatotoksik, artinya beracun bagi hati.
Selain itu, ada juga jamu yang mengandung akar kava, daun senna, atau buah noni, yang diketahui bisa memicu kerusakan hati jika dikonsumsi secara berlebihan.
Masalahnya, produk-produk ini sering tidak mencantumkan dosis pasti atau peringatan yang memadai. Jadi, bagaimana kita tahu mana yang aman dan mana yang tidak?
Efek Samping Lain yang Sering Diabaikan
Selain risiko bagi hati, obat herbal juga bisa menyebabkan berbagai efek samping lain yang sering tak disadari, seperti:
Reaksi alergi: Ruam, gatal-gatal, atau bahkan sesak napas bisa terjadi, apalagi jika kita sensitif terhadap bahan tertentu seperti jahe, kayu manis, atau kunyit.
Interaksi dengan obat medis: Minum jamu bersamaan dengan obat dokter bisa menyebabkan interaksi yang berbahaya. Misalnya, daun ginkgo bisa mengencerkan darah dan memperparah efek obat pengencer darah, meningkatkan risiko perdarahan.
Gangguan ginjal: Beberapa jamu, terutama yang mengandung logam berat atau zat tambahan yang tidak diketahui, bisa membebani ginjal dan menyebabkan kerusakan jangka panjang.