SURATDOKTER.com - Saat hamil, ibu harus memperhatikan segala sesuatu yang dikonsumsi termasuk obat batuk.
Ada beberapa obat batuk yang tidak cocok untuk ibu hamil. Apa saja obat batuk tersebut, simak artikel ini hingga selesai.
Meskipun batuk bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, penting bagi ibu hamil untuk menghindari bahan batuk tertentu yang dapat membahayakan.
Berikut ikhtisar obat batuk yang tidak cocok untuk ibu hamil serta cara alami dan aman untuk meredakannya.
Dekstrometorfan (DM)
Salah satu bahan pereda batuk yang paling sering dihindari adalah dekstrometorfan atau DM. Hal ini ditemukan dalam banyak sirup obat batuk dan tablet hisap yang dijual bebas. Meskipun secara umum dianggap aman untuk orang dewasa, DM dosis tinggi telah terbukti menyebabkan efek buruk pada perkembangan janin dalam penelitian pada hewan. Oleh karena itu, obat batuk dengan DM tidak dianjurkan selama kehamilan.
Guaifenesin
Guaifenesin adalah bahan lain yang biasa ditemukan dalam sirup obat batuk dan obat flu. Ia bekerja sebagai ekspektoran untuk mengencerkan lendir dan meredakan sesak dada. Namun, hanya ada sedikit penelitian tentang keamanan guaifenesin selama kehamilan. Untuk berhati-hati, sebaiknya wanita hamil menghindari bahan ini sampai lebih banyak data tersedia.
Alkohol
Beberapa sirup obat batuk mengandung alkohol, biasanya dalam bentuk sirup. Mengonsumsi alkohol selama kehamilan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran dan masalah lainnya. Oleh karena itu, obat batuk yang mengandung alkohol dalam jumlah berapa pun harus selalu dihindari.
Antihistamin
Antihistamin seperti diphenhydramine, chlorpheniramine, dan brompheniramine sering ditambahkan ke obat flu untuk meredakan gejala seperti pilek dan mata berair. Namun antihistamin belum dianggap aman untuk ibu hamil. Obat ini dapat menyebabkan kantuk dan efek samping lainnya.
Baca Juga: 10 Herbal Terbaik untuk Menyembuhkan Iritasi dan Solusi Kulit Sensitif Anda
Resiko dan Efek Samping
Risiko yang terkait dengan penggunaan obat batuk atau pilek yang tidak aman selama kehamilan meliputi:
- Cacat lahir - Bahan-bahan tertentu dapat mempengaruhi perkembangan janin, terutama pada trimester pertama ketika organ-organ penting sedang terbentuk.
- Kelahiran prematur – Beberapa penelitian menghubungkan dekongestan dan antihistamin dengan peningkatan risiko kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah.
- Rasa kantuk berlebih - Antihistamin dan DM dapat menyebabkan kantuk parah yang memengaruhi fungsi sehari-hari.
- Gejala putus obat - Bayi mungkin mengalami lekas marah, gemetar, dan gejala putus obat lainnya dari obat tertentu.
- Penyakit terselubung - Pengobatan dapat menutupi tanda-tanda penyakit pada ibu hamil yang memerlukan pengobatan segera.
- Untuk menghindari potensi membahayakan kesehatan janin, ibu hamil diimbau untuk selalu memeriksakan diri ke dokter sebelum mengonsumsi obat baru.
Cara Alami Meredakan Batuk
Kabar baiknya adalah ada cara yang aman dan alami untuk meredakan batuk tanpa harus beralih ke pengobatan. Berikut beberapa tipnya:
- Gunakan pelembab udara - Menjaga kelembapan udara dengan pelembab udara dapat mengencerkan lendir dan menenangkan saluran udara.
- Minum cairan - Tetap terhidrasi membantu mengencerkan lendir sementara teh dapat melemaskan saluran udara. Hindari cairan dingin yang dapat memicu batuk.
- Berkumur dengan air garam – Berkumur 1-2 kali sehari dapat melapisi tenggorokan dan meredakan batuk.
- Gunakan tablet hisap - Carilah tablet hisap yang aman untuk kehamilan dengan kandungan madu atau gliserin untuk melapisi tenggorokan. Hindari mentol karena dapat memperburuk refluks.
- Cobalah madu – Madu adalah obat batuk alami karena efek anti inflamasinya. Konsumsi hingga 2 sendok makan setiap hari.
- Gunakan obat gosok uap - Salep bebas mentol dapat meredakan hidung tersumbat bila dioleskan pada area dada dan leher.
- Konsumsi obat ekspektoran – Guaifenesin adalah ekspektoran utama yang harus dihindari. Obat lain seperti gliserin dan sirup ipecac mungkin dianggap aman oleh dokter.
- Menjadi beruap - Menghirup uap dari pancuran air panas dapat melembabkan saluran udara dan mengencerkan lendir untuk menekan refleks batuk.
- Tidur lebih nyenyak - Batuk sering kali bertambah parah saat berbaring. Menopang bantal dapat membantu meminimalkan batuk di malam hari.
Saat hamil, jangan pernah mengonsumsi obat baru, suplemen herbal, atau pengobatan alami apa pun tanpa persetujuan dokter kandungan.
Meskipun batuk itu sendiri tidak membahayakan janin, penggunaan pengobatan yang tidak aman berpotensi menyebabkan kerusakan permanen.
Jika ragu, hubungi dokter dan gunakan obat empeng alami sederhana untuk meredakan batuk paling aman dan efektif.***