- Gunakan wadah tanah (keramik), panci beling atau enamel untuk merebus, hindari logam seperti besi, aluminium, dan kuningan.
Jangan terlalu sering membuka tutup wadah selama proses perebusan agar kandungan minyak atsirinya tidak hilang.
Baca Juga: 10 Obat Herbal untuk Mengatasi Gatal pada Kulit
- Sesuaikan api berdasarkan jenis herbal.
- Api kecil: untuk tonikum seperti ginseng dan jamur ling zhi supaya kandungan aktifnya keluar kedalam air rebusan (rebus sekitar 2 jam).
- Api sedang: digunakan herbal yang mengandung toksin, seperti mahkota dewa agar kandungan toksinnya berkurang sehingga membutuhkan waktu perebusan yang cukup lama.
- Api besar: untuk diaforetik seperti daun mint, cengkih dan kayu manis caranya dengan memasukkan bahan ke dalam air mendidih lalu rebus sebentar.
Cara ini berguna agar kandungan atsirinya tidak hilang.
- Pastikan perebusan selesai saat air tersisa setengah dari jumlah semula.
Jika herbal yang direbus berupa bahan keras maka sisakan sepertiganya.
- Simpan jamu kedalam botol kaca, jangan gunakan botol plastik karena kandungan bahan kimia pada plastik bisa larut ke dalam jamu.
- Dosis tumbuhan kering umumnya setengah dari jumlah yang segar.
Contohnya, daun sendok segar pemakaiannya 90 gram maka jika kering 15 gram.
- Satu resep tanaman obat dibagi 2 kali minum dalam sehari.
Ampas rebusan pertama boleh direbus sekali lagi untuk satu kali minum pada waktu sore atau malam hari.
Jangan gunakan ampas kembali untuk keesokan harinya, karena dikhawatirkan tumbuh jamur yang memicu timbulnya racun.
- Minum jamu selagi hangat sebelum makan untuk penyerapan optimal.
- Jenis herbal tertentu minum setelah makan dalam kondisi dingin, seperti rebusan biji pinang untuk menghindari kotraksi dengan lambung yang dapat mengakibatkan mual, muntah, dan kram perut.
- Untuk jamu yang berkhasiat sebagai penguat (tonikum) minum pada pagi hari saat perut kosong.
Sedangkan untuk jamu penenang, seperti untuk insomnia, minum menjelang tidur.
Baca Juga: Manfaat Jahe untuk Kesehatan Wanita, Lancarkan Menstruasi Hingga Atasi Mual
- Tetapkan jadwal pengobatan dan lakukan secara teratur.
- Untuk penyakit kronis, jamu bisa dikombinasikan dengan obat kimiawi, namun konsumsi obat herbal 2 jam setelah obat kimiawi.
- Herbal memerlukan kesabaran karena manfaatnya tidak langsung terasa.
- Cocok untuk pemeliharaan kesehatan dan penyakit kronis. Untuk penyakit akut, segera konsultasikan dengan profesional medis.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat memastikan bahwa jamu yang disediakan di rumah tetap menjaga khasiatnya.***