SuratDokter.com- Diet rendah karbohidrat seperti keto, paleo, dan sejenisnya kerap dianggap sebagai revolusi di dunia kesehatan.
Dengan manfaat seperti mampu menurunkan berat badan dengan cepat, kontrol gula darah, dan energi yang melimpah, sehingga banyak orang terpikat untuk mencobanya.
Di media sosial, cerita-cerita keberhasilan sering kali mengesankan. Foto sebelum dan sesudah, testimoni perubahan besar, hingga klaim "hidup lebih sehat tanpa karbohidrat."
Namun, di balik popularitasnya, muncul pertanyaan penting: apakah diet ini benar-benar aman? Apakah semua orang cocok menjalani pola makan ini? Atau justru ada risiko tersembunyi yang bisa merugikan kesehatan jangka panjang?
Diet sering kali menjadi pilihan pertama bagi mereka yang ingin mengubah penampilan atau meningkatkan kesehatan. Tetapi penting untuk diingat, tubuh manusia adalah sistem yang kompleks, dan tidak ada pendekatan "satu ukuran untuk semua."
Sebelum anda memutuskan untuk meninggalkan nasi, roti, dan pasta, mari kita kupas mitos, fakta, serta dampak sebenarnya dari diet rendah karbohidrat.
Baca Juga: 6 Makanan Ini Memiliki Karbohidrat Setara Nasi Lho!
Apa Itu Diet Rendah Karbohidrat?
Diet rendah karbohidrat adalah pola makan yang mengurangi jumlah karbohidrat secara tajam, kemudian menggantikannya dengan lebih banyak protein dan lemak untuk mendukung energi tubuh.
Karbohidrat biasanya menjadi sumber energi utama tubuh. Namun, dalam diet ini, tubuh diarahkan untuk masuk ke dalam ketosis, kondisi di mana lemak dipecah menjadi energi.
Tujuan utamanya adalah membuat tubuh lebih efisien dalam membakar lemak, yang diyakini bisa membantu menurunkan berat badan lebih cepat.
Diet keto, misalnya, merekomendasikan hanya 5-10% kalori harian berasal dari karbohidrat, sedangkan diet paleo lebih menekankan pada konsumsi makanan alami dan menghindari makanan olahan.
Manfaat yang Sering Disebutkan
Diet rendah karbohidrat memang menawarkan beberapa manfaat yang menarik:
Baca Juga: Diet Tanpa Drama: Bongkar Mitos yang Sering Menyesatkan
1. Penurunan Berat Badan Cepat: Diet ini sering menunjukkan hasil signifikan dalam waktu singkat karena tubuh kehilangan cairan saat kadar karbohidrat menurun.