SURATDOKTER.com - Penyakit Alzheimer merupakan salah satu bentuk demensia yang paling umum, memengaruhi sekitar enam dari sepuluh orang penderita demensia di Inggris.
Alzheimer sering kali menjadi momok besar bagi penderitanya dan keluarga karena gejalanya yang kompleks, seperti kehilangan ingatan, kesulitan berbicara, halusinasi, hingga kejang-kejang.
Namun, penelitian terus dilakukan untuk menemukan terobosan baru dalam diagnosis dan pengobatan penyakit ini, yang membawa harapan bagi mereka yang berisiko.
Salah satu perkembangan terbaru dalam penelitian Alzheimer adalah potensi penggunaan darah menstruasi sebagai sumber sel punca.
Hal ini mungkin terdengar tidak biasa, tetapi darah menstruasi ternyata mengandung sel punca yang dapat digunakan untuk terapi regeneratif.
Sel punca sudah dikenal dalam dunia kedokteran sebagai bahan pengobatan berbagai penyakit, termasuk kondisi autoimun, inflamasi, neurologis, dan ortopedi.
Selama ini, sumber sel punca sering kali berasal dari embrio, yang menimbulkan tantangan etis dan sulit diperoleh.
Baca Juga: Peneliti Mengungkapkan Perut Buncit Jadi Salah Satu Gejala Awal dari Penyakit Alzheimer!
Namun, penelitian menemukan bahwa darah menstruasi, yang secara rutin dikeluarkan tubuh setiap bulan, dapat menjadi alternatif yang lebih mudah diakses.
Dalam sebuah studi yang sedang berlangsung, para peneliti menemukan bahwa sel punca yang diambil dari darah menstruasi mampu memberikan hasil yang menjanjikan pada tikus percobaan.
Ketika sel punca ini disuntikkan ke otak, tikus-tikus tersebut menunjukkan perbaikan kemampuan belajar dan daya ingat. Selain itu, plak yang biasanya menjadi ciri khas penyakit Alzheimer pada otak tikus juga mulai berkurang.
Proses pengumpulan darah menstruasi untuk diambil sel puncanya dirancang agar nyaman bagi para wanita.
Darah menstruasi dikumpulkan menggunakan cawan silikon medis yang dimasukkan ke dalam vagina selama beberapa jam.
Setelah cawan tersebut penuh, darah akan dipindahkan ke wadah khusus dan dikirim ke laboratorium untuk diolah. Dari 10 hingga 15 mililiter darah menstruasi, diperkirakan dapat diperoleh sekitar 10 hingga 100 juta sel punca.