SURATDOKTER.com - Belakangan ini, sebuah video penemuan mayat di Kampus UNPRI Medan telah menjadi viral, memicu perbincangan luas di dunia maya.
Dugaan bahwa mayat tersebut digunakan untuk praktik cadaver pun menjadi perhatian utama dalam percakapan tersebut.
Dalam video yang beredar, terlihat dua mayat tengah direndam dalam sebuah tempat yang menyerupai bak mandi.
Hal ini menimbulkan kebingungan di kalangan warganet yang mungkin belum familiar dengan istilah "cadaver" dan tujuan penggunaannya dalam dunia kedokteran.
Baca Juga: Kenalan Sama NPD yuk, Si Gangguan Kejiwaan yang Ternyata Banyak Diidap Orang-Orang
Mengenal Apa Itu Cadaver
Menurut kamus terjemahan Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia, cadaver diartikan sebagai bangkai atau mayat.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga memberikan definisi serupa. Dalam konteks kedokteran, cadaver adalah jenazah yang digunakan mahasiswa kedokteran untuk praktikum anatomi.
Praktikum anatomi adalah bagian integral dari kurikulum mahasiswa kedokteran, di mana mahasiswa belajar secara langsung tentang struktur dan fungsi organ-organ tubuh manusia. Cadaver menjadi bahan pembelajaran utama dalam praktikum ini.
Penggunaan Cadaver dalam Praktikum Anatomi
Cadaver digunakan dalam praktikum anatomi untuk memahami organ-organ tubuh manusia melalui pembedahan pada mayat atau jenazah yang telah diawetkan.
Proses ini memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengidentifikasi struktur tubuh, memahami hubungan antarorgan, dan mempraktikkan keterampilan pembedahan.
Mayat yang digunakan sebagai cadaver biasanya telah melalui proses pengawetan dengan formalin, sehingga organ-organ tubuh tetap dapat dikenali.
Meskipun warnanya telah berubah menjadi hitam legam akibat oksidasi formalin, mahasiswa kedokteran dihadapkan pada kondisi yang sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Tantangan dan Efek Samping
Bagi mahasiswa kedokteran, terlibat dalam praktikum cadaver dapat menjadi pengalaman yang sulit.
Banyak dari mereka yang menggambarkan organ manusia dalam cadaver seperti rendang yang tercincang-cincang.
Namun, perasaan tersebut tidak selalu menarik selera makan; sebaliknya, beberapa mahasiswa bahkan mengaku kehilangan nafsu makan setelah praktikum.
Tantangan psikologis ini bisa berlangsung berhari-hari, bahkan berbulan-bulan, karena bayangan bentuk dan pengalaman praktikum yang masih menghantuinya. Khususnya bagi mahasiswa baru, praktikum cadaver dapat menjadi momok yang menegangkan.
Baca Juga: Gejala Covid Varian Baru di Indonesia, Kemenkes Mengimbau untuk Vaksinasi
Kesimpulan
Dengan perbincangan luas seputar video penemuan mayat di Kampus UNPRI Medan, penting untuk memahami bahwa cadaver adalah bagian integral dari pembelajaran mahasiswa kedokteran.
Meskipun menantang dan mungkin menakutkan, praktikum cadaver memberikan landasan penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang struktur tubuh manusia.
Artikel Terkait
Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan PMS Dan Tanda Awal Kehamilan
Manfaat Luar Biasa Jambu Biji dalam Upaya Pencegahan dan Pengobatan DBD
Covid 19 di Indonesia Melonjak, Ini Tanggapan Menparekraf Mengenai Liburan Akhir Tahun
8 Bahan Alami untuk Menghilangkan Bekas Jerawat dengan Cepat, Simak Cara Membuatnya
Apa itu Covid Varian Eris? Simak Gejala dan Cara Pencegahannya
Khasiat Rebusan Daun Salam dan Serai, Atasi Penyakit Kronis
5 Makanan Pilihan untuk Mempercepat Penyembuhan Pasien DBD
Mengenal Aneurisma Otak: Penyebab Artis Malaysia Meninggal Usai Hair Dryer Rambut di Lokasi Syuting