Para peneliti menyamakan potensi gangguan ini dengan skala pandemi global atau bencana kemanusiaan akibat perang. Negara-negara dengan sistem kesehatan yang rapuh akan sangat terpukul, karena bergantung pada dana bantuan luar negeri untuk menyelenggarakan program imunisasi, pengobatan penyakit menular, dan pelayanan kesehatan ibu-anak.
Lebih buruk lagi, pemangkasan USAID juga memicu efek domino. Beberapa negara donor lain seperti Jerman, Inggris, dan Prancis juga mengumumkan rencana untuk menurunkan dana bantuan luar negeri mereka.
Langkah ini memperparah kekhawatiran bahwa krisis kemanusiaan akan menyebar lebih luas dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Juga: Trump Hentikan Bantuan Obat Untuk Negara Miskin, Begini Tanggapan WHO
Pemotongan anggaran USAID bukan hanya soal kebijakan fiskal, tetapi tentang nyawa jutaan manusia yang bergantung pada keberlangsungan program-program kesehatan global.
Ketika bantuan kemanusiaan diperlakukan seperti angka dalam neraca keuangan, dampaknya akan terasa nyata di lapangan — dalam bentuk kematian, wabah yang tak terkendali, dan hilangnya harapan bagi mereka yang hidup di garis kemiskinan.
Komunitas internasional perlu segera bertindak untuk menanggapi potensi krisis ini. Menghidupkan kembali solidaritas global, memperkuat pendanaan kesehatan, dan menjaga komitmen untuk kemanusiaan adalah hal mendesak yang tak bisa ditunda. Masa depan jutaan jiwa bergantung pada keputusan hari ini.***