Ini merupakan bagian dari upaya rumah sakit dalam meruntuhkan stigma negatif terhadap rumah sakit kejiwaan, sekaligus memperluas akses layanan medis bagi masyarakat.
Perubahan nama menjadi RS Menur Provinsi Jawa Timur turut mencerminkan arah baru rumah sakit ini dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang lebih inklusif.
Namun demikian, penanganan gangguan jiwa tetap menjadi tulang punggung pelayanan medis mereka hingga saat ini.
Situasi yang terjadi di RS Menur seakan menjadi cerminan bahwa kebutuhan layanan kesehatan jiwa terus meningkat.
Dibutuhkan perhatian lebih, baik dari pemerintah maupun masyarakat, untuk mendorong edukasi kesehatan mental, mengurangi stigma, dan membangun sistem pendukung yang kuat agar individu tidak harus berakhir di rumah sakit untuk mendapatkan bantuan.***