Dari sisi medis, tes DNA merupakan prosedur standar dalam identifikasi jenazah, terutama saat kondisi tubuh sudah tidak memungkinkan lagi dikenali melalui wajah atau sidik jari.
Metode ini bekerja dengan membandingkan struktur genetik korban dengan anggota keluarga terdekat, dan memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap bencana alam, pentingnya sistem pencarian dan identifikasi korban secara profesional menjadi kunci utama dalam proses evakuasi kemanusiaan.
Ketepatan dan ketelitian tim medis serta forensik menjadi fondasi agar setiap korban mendapat pengakuan identitas yang layak dan haknya sebagai manusia tetap dihormati.***