SURATDOKTER.com - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini menerima kunjungan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Negara pada Selasa, 3 Juni 2025.
Pertemuan tersebut sempat memicu berbagai spekulasi publik, termasuk isu perombakan kabinet. Namun, Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya memberikan klarifikasi bahwa agenda tersebut murni membahas persoalan kesehatan nasional.
Dalam keterangan resminya yang disampaikan kepada awak media sehari setelah pertemuan, Seskab menyampaikan bahwa diskusi antara Presiden dan Menteri Kesehatan tidak menyentuh hal-hal di luar ranah kesehatan. Fokus utama yang dibicarakan adalah strategi untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis di berbagai daerah Indonesia.
Salah satu topik yang menjadi perhatian dalam pertemuan tersebut adalah rencana penambahan jumlah dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis.
Upaya ini dipandang penting untuk memperkuat layanan kesehatan nasional yang masih mengalami ketimpangan distribusi tenaga medis di berbagai wilayah, terutama daerah terpencil dan luar pulau Jawa.
Selain membicarakan kuantitas, pemerintah juga menyoroti aspek kesejahteraan tenaga medis..
Kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan dokter, khususnya yang bertugas di wilayah terpencil, menjadi salah satu poin yang turut dibahas oleh Presiden dan Menkes.
Langkah ini dinilai krusial agar para tenaga kesehatan merasa dihargai dan tetap berkomitmen menjalankan tugasnya di lapangan.
Spekulasi publik yang mengaitkan pertemuan tersebut dengan isu reshuffle kabinet sempat menjadi pembicaraan hangat. Namun, Seskab secara tegas menjelaskan bahwa tidak ada pembahasan terkait perubahan posisi menteri dalam agenda tersebut.
Fokus diskusi murni diarahkan pada persoalan teknis yang berkaitan langsung dengan sektor kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Istana Menerima Desakan Rakyat Untuk Pencopotan Menkes Budi Gunadi
Di sisi lain, Seskab juga memberikan penjelasan mengenai pernyataan Menteri Kesehatan yang sebelumnya sempat menimbulkan reaksi di media sosial.
Ia mengaku sudah menyampaikan hal itu secara langsung kepada Menkes Budi, dan telah terjadi komunikasi internal terkait klarifikasi pernyataan tersebut.