SURATDOKTER.com - Di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, dapur pelayanan Makan Bergizi Gratis (MBG) telah membawa perubahan nyata bagi pola makan anak-anak sekolah dan ibu hamil.
Sejak kehadirannya di Tambolaka, program ini secara bertahap memperkenalkan kebiasaan konsumsi makanan sehat yang sebelumnya jarang diterapkan di rumah tangga sekitar.
Salah satu kekuatan utama dapur MBG Tambolaka terletak pada pengolahan bahan makanan lokal.
Baca Juga: Ratusan Siswa di Bogor Keracunan, Diduga Akibat MBG Terkontaminasi Bakteri Salmonela dan E.Coli
Jagung manis, misalnya, menjadi salah satu menu favorit anak-anak. Kandungan gizi pada jagung yang mencakup karbohidrat, protein, serat, vitamin, dan kalsium menjadikannya pilihan ideal sebagai makanan sehat.
Anak-anak menyukai rasa manis alaminya dan merasa tertarik dengan variasi masakan yang berbeda dari hidangan di rumah mereka.
Pemanfaatan bahan pangan lokal ini tidak hanya meningkatkan daya terima anak-anak terhadap makanan sehat, tapi juga mencerminkan keberpihakan terhadap potensi daerah.
Dengan menggunakan jagung, sayur lokal, serta protein dari ayam, telur, ikan, tempe, dan tahu, dapur MBG menerapkan prinsip gizi seimbang tanpa harus bergantung pada bahan dari luar daerah.
Pola penyajian makanan di dapur MBG tidak semata untuk mengenyangkan, tetapi juga menjadi sarana edukasi. Orang tua yang melihat langsung kualitas dan variasi makanan yang disajikan mulai memahami pentingnya memberikan gizi lengkap kepada anak-anak mereka.
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini berpotensi mengubah cara pandang masyarakat terhadap pola makan sehat, sekaligus membentuk kesadaran akan pentingnya konsumsi gizi seimbang sejak dini.
Program ini juga melibatkan banyak pihak dalam pelaksanaannya, mulai dari petani lokal yang menyediakan bahan pangan segar hingga ibu rumah tangga yang diberdayakan untuk bekerja di dapur.
Banyak tenaga gizi dan pekerja lainnya yang sebelumnya belum memiliki pekerjaan kini memiliki ruang untuk berkontribusi. Selain menekan angka stunting, kegiatan ini secara tidak langsung membuka peluang kerja dan menghidupkan roda ekonomi lokal.
Di balik keberhasilan ini, terdapat peran penting dari tenaga gizi setempat yang memastikan bahwa setiap porsi makanan yang disajikan telah memenuhi standar gizi nasional.