news

Studi Terbaru Mengatakan Bahwa Manusia Bukanlah Berasal Dari Sperma Juara, Namun Sperma yang Dipilih Oleh Telur Wanita

Rabu, 21 Mei 2025 | 01:35 WIB
Studi terbaru mengungkapkan telur wanita memilih sperma

SURATDOKTER.com - Selama ini banyak orang mengira bahwa pembuahan hanya bergantung pada sperma tercepat yang berhasil mencapai sel telur.

Namun, sebuah studi baru yang dilakukan di Inggris justru menunjukkan bahwa telur wanita memiliki peran lebih aktif dalam memilih sperma mana yang akan membuahi.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan cairan folikular—yaitu cairan yang mengelilingi sel telur—yang diperoleh dari 16 pasangan yang menjalani program bayi tabung di St. Mary’s Hospital, Manchester.

Baca Juga: Tahukah Kamu, Sperma Ayah Bukan Hanya Membawa DNA Tapi Juga Trauma Masa Kecilnya

Dalam eksperimen tersebut, para peneliti memaparkan sperma dari masing-masing pria ke dua jenis cairan: milik pasangannya dan milik wanita lain.

Hasilnya menunjukkan bahwa telur cenderung menarik lebih banyak sperma dari pria tertentu, dan tidak selalu dari pasangan wanita itu sendiri.

Peneliti menemukan bahwa telur wanita dapat menarik antara 18% hingga 40% lebih banyak sperma dari pria yang dianggapnya “lebih sesuai”.

Mekanisme pemilihannya terjadi melalui senyawa kimia yang disebut chemoattractant, semacam penanda yang membantu sperma menavigasi jalurnya menuju sel telur.

Yang menarik, sperma ternyata memiliki reseptor bau di bagian kepalanya yang merespons sinyal kimia tersebut. Jika sinyal dari telur cukup kuat, sperma akan berenang lebih cepat dan lurus menuju sumbernya.

Sebaliknya, jika sinyalnya lemah, gerakan sperma menjadi lebih lambat atau tidak terarah. Artinya, bukan hanya kecepatan sperma yang menentukan keberhasilan pembuahan, tetapi juga apakah telur "menyukai" sperma tersebut atau tidak.

Menurut tim peneliti, pemilihan ini kemungkinan besar berkaitan dengan kecocokan genetik.

Salah satu aspek yang diperhatikan adalah kompleks gen yang disebut major histocompatibility complex (MHC).

Gen-gen ini berperan penting dalam sistem imun tubuh. Semakin beragam MHC antara pria dan wanita, semakin besar kemungkinan anak yang dilahirkan memiliki sistem kekebalan yang kuat.

Dari sudut pandang evolusi, tubuh wanita tampaknya dirancang untuk memilih pasangan yang bisa memberikan keturunan dengan daya tahan tubuh terbaik.

Halaman:

Tags

Terkini