SURATDOKTER.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah merancang pendekatan baru untuk menangani perilaku remaja yang dinilai sulit diarahkan.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan rencana pengiriman siswa dengan catatan kedisiplinan buruk ke lingkungan barak militer Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kebijakan ini dimaksudkan sebagai upaya membentuk kembali karakter siswa melalui pelatihan fisik dan mental yang intensif.
Baca Juga: Mempunyai Karakter yang Selalu Ingin Menyenangkan Orang Lain Bisa Berbahaya Bagi Diri Sendiri
Dedi menilai bahwa sebagian remaja mengalami krisis perilaku yang tidak lagi bisa ditangani secara efektif oleh sekolah ataupun keluarga. Banyak dari mereka bahkan mulai terjerumus dalam tindakan melanggar hukum.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya intervensi yang lebih kuat untuk mencegah dampak negatif jangka panjang terhadap masa depan generasi muda.
Rencana pelatihan militer tersebut bukan bertujuan menghukum, melainkan memfokuskan pada pembinaan sikap dan pengembangan kedisiplinan.
Menurut penjelasan Dedi, siswa yang masuk program ini akan dibekali dengan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan tanggung jawab, ketahanan mental, serta kemandirian dalam kehidupan sehari-hari.
Barak militer dipilih sebagai tempat pembinaan karena dinilai mampu menanamkan nilai-nilai tersebut secara konsisten dan terstruktur.
Selain itu, pelatihan ini juga dirancang untuk mengembalikan identitas positif remaja yang mungkin telah tergeser oleh pengaruh lingkungan atau pergaulan yang salah.
Dedi menyampaikan bahwa melalui pelatihan semacam ini, diharapkan para siswa bisa mengenali potensi diri mereka serta mengembangkan arah hidup yang lebih jelas dan positif.
Namun, kebijakan ini tidak bersifat memaksa. Setiap peserta program tetap berada di bawah tanggung jawab orang tua, sehingga diperlukan persetujuan dari keluarga sebelum siswa mengikuti pelatihan.
Menurut Dedi, keikutsertaan siswa dalam pelatihan militer hanya akan dilakukan jika wali murid menyadari pentingnya intervensi ini sebagai bagian dari pembentukan karakter anak mereka.