SURATDOKTER.com - Jong-Hee Han, salah satu CEO Samsung Electronics, meninggal dunia pada usia 63 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh pihak perusahaan pada hari Selasa. Han meninggal di rumah sakit setelah mengalami serangan jantung.
Han merupakan pemimpin divisi elektronik konsumen dan perangkat seluler di Samsung. Sementara itu, posisi CEO lainnya dipegang oleh Jun Young-hyun, yang bertanggung jawab atas bisnis semikonduktor.
Pihak perusahaan belum mengumumkan siapa yang akan menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Han.
Perjalanan Karier di Samsung Electronics
Han menghabiskan hampir empat dekade dalam kariernya di Samsung Electronics. Ia memulai perjalanan profesionalnya di bidang televisi sebelum akhirnya menduduki jabatan sebagai wakil ketua dan CEO pada tahun 2022. Selain itu, ia juga merupakan anggota dewan perusahaan.
Sebagai pemimpin divisi elektronik konsumen dan perangkat seluler, Han bertanggung jawab atas berbagai inovasi di industri teknologi.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Samsung mengalami tantangan besar. Perusahaan menghadapi penurunan laba dan harga saham yang terus merosot, terutama akibat persaingan ketat dalam industri chip dan perangkat pintar.
Baca Juga: Waspada! 8 Gejala Serangan Jantung Ini Sering Diabaikan.
Tantangan di Bawah Kepemimpinan Han
Selama kepemimpinannya, Samsung tertinggal dari pesaingnya, terutama dalam sektor chip memori canggih dan manufaktur chip kontrak. Perusahaan juga kehilangan posisinya sebagai pemimpin pasar ponsel pintar, yang kini dipegang oleh Apple.
Beberapa waktu sebelum meninggal, Han menghadiri rapat pemegang saham Samsung. Dalam pertemuan tersebut, ia menerima banyak pertanyaan dari para pemegang saham terkait kinerja perusahaan yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
Han mengakui bahwa perusahaan belum mampu memanfaatkan perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI), yang membuat saham Samsung mengalami performa buruk dibandingkan pesaingnya.
Selain itu, dalam bidang semikonduktor, Samsung kalah dari SK Hynix dalam pengembangan chip High Bandwidth Memory (HBM), yang saat ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan seperti Nvidia untuk prosesor AI.
Dedikasi Hingga Akhir Hayat