SURATDOKTER.com - Musim flu kali ini membawa tantangan besar bagi Amerika Serikat, dengan lonjakan kasus yang menyebabkan rumah sakit penuh oleh pasien yang mengalami komplikasi serius. .
Tingkat rawat inap akibat flu bahkan melampaui beberapa fase pandemi Covid-19, menunjukkan betapa parahnya wabah kali ini.
Salah satu komplikasi yang menjadi perhatian utama adalah dampak neurologis pada anak-anak. Para dokter melaporkan meningkatnya kasus ensefalopati nekrotikans akut (ANE), kondisi serius yang menyebabkan pembengkakan otak dan kematian jaringan.
Baca Juga: Jangan Remehkan Flu, Bisa Jadi Penyebab Pneumonia yang Menyebabkan Barbie Hsu Meninggal Dunia
Banyak rumah sakit mencatat lebih banyak kasus ANE dibandingkan musim flu sebelumnya. Selain itu, kejang akibat flu juga dilaporkan meningkat, meskipun belum dapat dipastikan apakah angkanya jauh melebihi tren tahunan.
Sementara itu, pada orang dewasa, peningkatan pneumonia akibat bakteri resistan antibiotik menjadi kekhawatiran tersendiri.
Salah satu jenis pneumonia yang paling banyak ditemukan adalah yang disebabkan oleh MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus).
Infeksi ini dapat mengakibatkan kerusakan jaringan paru-paru, sehingga mereka yang bertahan hidup pun tetap mengalami gangguan pernapasan jangka panjang.
Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menunjukkan bahwa hingga awal Februari, tingkat rawat inap akibat flu mencapai 14,4 kasus per 100.000 orang.
Jumlah ini bahkan lebih tinggi daripada puncak gelombang Delta Covid-19 pada 2021. Selain itu, angka kematian mingguan akibat flu juga telah melampaui angka kematian akibat Covid-19, menandakan betapa seriusnya situasi ini.
Sebagian besar wilayah di AS mengalami lonjakan kasus flu yang luar biasa tinggi. Di beberapa klinik, tingkat tes positif mencapai 50%, yang berarti setengah dari pasien yang datang dengan gejala flu benar-benar terinfeksi.
Baca Juga: Beberapa Peternakan di Nevada Terkena Flu Burung Varian Baru
Para tenaga medis melaporkan bahwa unit perawatan intensif mereka dipenuhi pasien dengan komplikasi parah, terutama mereka yang mengalami pneumonia berat atau gagal napas.
Salah satu hal yang turut memperburuk keadaan adalah rendahnya tingkat vaksinasi flu. Hanya sekitar 44% orang dewasa dan anak-anak yang menerima vaksin musim ini.