news

Bebas Polio Selama 19 Tahun, Kini Singapura Temukan Polio Pada Bayi 5 Bulan Asal Indonesia

Jumat, 14 Februari 2025 | 22:16 WIB
Bebas polio selama 19 tahun, kini Singapura temukan polio pada bayi 5 bulan asal Indonesia

SURATDOKTER.com - Singapura, yang telah mempertahankan status bebas polio selama 19 tahun, baru-baru ini melaporkan kasus impor polio paralitik. Kasus ini ditemukan pada seorang bayi berusia lima bulan asal Indonesia yang datang ke Singapura untuk menjalani perawatan medis pada 26 Januari.

Bayi tersebut diketahui mengalami gangguan kekebalan tubuh dan sebelumnya telah menerima vaksin polio oral (OPV) serta satu dosis vaksin polio inaktif (IPV) di Indonesia.

Namun, pada Desember 2024, bayi tersebut mengalami demam, lemas akut, serta kelumpuhan pada tungkai bawah. Saat itu, dokter yang menanganinya tidak mencurigai bahwa ia terinfeksi polio.

Baca Juga: Menkes Bersama Bill and Melinda Gates FoundationPantau Produksi Vaksin Polio di Biofarma

Ketika tiba di Singapura, bayi tersebut langsung dirawat di Rumah Sakit Universitas Nasional (NUH) dan ditempatkan dalam isolasi.

Otoritas kesehatan Singapura memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi telah diterapkan dengan ketat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Hingga saat ini, bayi tersebut dalam kondisi stabil.

Risiko Penularan dan Langkah Pencegahan

Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan bahwa risiko penularan polio ke masyarakat tergolong rendah karena pasien segera diisolasi setelah tiba.

Sebagai langkah pencegahan tambahan, tiga kontak dekat bayi tersebut, termasuk anggota keluarga dan pengasuh, telah menjalani karantina.

Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio dan umumnya menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh feses.

Oleh karena itu, selain vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi yang baik menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini.

Pentingnya Vaksinasi Polio

Vaksinasi merupakan cara paling efektif untuk melindungi seseorang dari poliomielitis. Saat ini, terdapat dua jenis vaksin yang digunakan, yaitu vaksin polio oral (OPV) yang mengandung virus hidup yang dilemahkan, dan vaksin polio inaktif (IPV) yang tidak mengandung virus hidup.

Baca Juga: Bahaya, Polio Bisa Menyerang Otot Dan Pernafasan, Kenali Gejalanya Dan Langkah Pencegahannya

Banyak negara, termasuk Singapura, telah beralih sepenuhnya ke penggunaan IPV. Singapura sendiri telah menghentikan penggunaan OPV sejak 2021 untuk mengurangi risiko polio paralitik yang terkait dengan vaksin tersebut.

Polio paralitik terkait vaksin adalah kejadian yang sangat langka, tetapi lebih berisiko terjadi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Oleh karena itu, dalam kondisi tertentu, IPV lebih dianjurkan sebagai alternatif yang lebih aman.

Halaman:

Tags

Terkini