Kanker lidah sendiri merupakan salah satu jenis kanker mulut yang berawal dari pertumbuhan sel abnormal di jaringan lidah.
Baca Juga: Ciri-ciri Lidah yang Sehat Seperti Apa? Kenali Jenis Penyakit dan Gangguan Berdasarkan Warnanya
Penyakit ini sering kali muncul dengan gejala ringan seperti sariawan yang tidak kunjung sembuh. Namun, jika dibiarkan, kondisi tersebut dapat memburuk dan menyebabkan nyeri hebat, perdarahan, serta kesulitan berbicara dan menelan.
Profesor Dr. drg Yuniardini Septorini Wimardhani, MSc Dent, menjelaskan bahwa faktor risiko utama kanker lidah adalah kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan kurangnya asupan nutrisi dari buah serta sayur. Selain itu, kebersihan mulut yang buruk dan infeksi virus Human Papillomavirus (HPV) juga dapat memicu perkembangan kanker lidah.
Saat ini, All telah menjalani empat kali kemoterapi dan masih menunggu operasi rekonstruksi lidah di sebuah rumah sakit di Surabaya.
Namun, perjuangan keluarga ini tidak hanya sebatas pada melawan penyakit, tetapi juga menghadapi kesulitan ekonomi. Sel mengungkapkan bahwa mereka telah menjual barang-barang berharga demi biaya pengobatan yang tidak sedikit.
Kisah All dan Sel menjadi pengingat bahwa gejala ringan seperti sariawan tidak boleh diabaikan, terutama jika tidak kunjung sembuh setelah beberapa minggu.
Pemeriksaan medis sejak dini dapat membantu mendeteksi penyakit serius seperti kanker lidah sebelum memasuki tahap lanjut. Selain itu, pola hidup sehat, seperti menghindari rokok dan alkohol, serta menjaga kebersihan mulut, sangat penting untuk mencegah penyakit ini.
Perjuangan pasangan ini juga menggugah kesadaran tentang pentingnya dukungan keluarga dalam menghadapi penyakit berat.
Baca Juga: Bercak Putih di Lidah: Tanda-tanda Candidiasis yang Harus Diwaspadai
Dedikasi Sel yang terus mendampingi suaminya, meskipun harus mengorbankan pekerjaan dan harta benda, menjadi contoh nyata betapa kuatnya cinta dan keteguhan hati dalam melewati masa sulit.
Dengan kisah ini, masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap gejala kecil yang mungkin menjadi tanda penyakit serius.
Pencegahan lebih baik daripada mengobati, dan langkah awal untuk melindungi diri adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat serta memeriksakan diri ke dokter jika muncul gejala yang mencurigakan.***